IHSG dibayangi tekanan jual
A
A
A
Sindonews.com - Setelah pada perdagangan kemarin menikmati kenaikan, nampaknya Rabu ini investor di Bursa Indonesia kembali harus menghela nafas karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkena aksi jual kembali seiring kejatuhan Dow Jones.
"IHSG akan bergerak pada kisaran 4.964 - 5050. Pola piercing terbentuk atas IHSG mengindikasikan perlambatan tekanan jual," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Rabu (5/6/2013).
Sentimen lain berhembus dari terus dibukukannya net sell oleh investor asing mengindikasikan tidak terlalu optimisnya asing atas pergerakan IHSG di bulan Juni.
Hal tersebut tercermin dalam terus merosotnya net buy asing saat ini hanya tersisa sekitar Rp8,55 triliun dari level tertinggi sekitar Rp18 triliun.
Indeks Dow Jones benar-benar dalam kondisi sangat volatile saat ini, dimana baru Senin mengalami kenaikan. Namun, setelah sempat turun lebih dari 100 poin di awal perdagangan Selasa, Dow Jones kembali tersungkur 76,49 poin (0,5 persen) ditutup pada level 15.177,54.
Pelemahan Dow Jones diiringi penurunan The Vix 0,06 persen ditutup pada level 16,27, merespons pernyataan Kansas City Fed President Esther George yang kembali menegaskan untuk segera mengakhiri program pembelian obligasi senilai USD85 miliar per bulan.
Di sisi lain, pasar juga mengantisipasi isi pidato Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe serta munculnya spekulasi Bank Sentral Jepang, BOJ yang segera akan menghentikan program pembelian REITs di tengah lebih kecilnya defisit perdagangan AS bulan April menjadi USD40,3 miliar dibandingkan perkiraan awal ekonom sebesar USD41 miliar.
Investor AS juga memperhatikan laporan pemerintah mengenai tenaga kerja yang akan dirilis Jumat, dimana konsensus mengharapkan terjadinya penambahan pekerjaan sebesar 170 ribu unit.
"IHSG akan bergerak pada kisaran 4.964 - 5050. Pola piercing terbentuk atas IHSG mengindikasikan perlambatan tekanan jual," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Rabu (5/6/2013).
Sentimen lain berhembus dari terus dibukukannya net sell oleh investor asing mengindikasikan tidak terlalu optimisnya asing atas pergerakan IHSG di bulan Juni.
Hal tersebut tercermin dalam terus merosotnya net buy asing saat ini hanya tersisa sekitar Rp8,55 triliun dari level tertinggi sekitar Rp18 triliun.
Indeks Dow Jones benar-benar dalam kondisi sangat volatile saat ini, dimana baru Senin mengalami kenaikan. Namun, setelah sempat turun lebih dari 100 poin di awal perdagangan Selasa, Dow Jones kembali tersungkur 76,49 poin (0,5 persen) ditutup pada level 15.177,54.
Pelemahan Dow Jones diiringi penurunan The Vix 0,06 persen ditutup pada level 16,27, merespons pernyataan Kansas City Fed President Esther George yang kembali menegaskan untuk segera mengakhiri program pembelian obligasi senilai USD85 miliar per bulan.
Di sisi lain, pasar juga mengantisipasi isi pidato Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe serta munculnya spekulasi Bank Sentral Jepang, BOJ yang segera akan menghentikan program pembelian REITs di tengah lebih kecilnya defisit perdagangan AS bulan April menjadi USD40,3 miliar dibandingkan perkiraan awal ekonom sebesar USD41 miliar.
Investor AS juga memperhatikan laporan pemerintah mengenai tenaga kerja yang akan dirilis Jumat, dimana konsensus mengharapkan terjadinya penambahan pekerjaan sebesar 170 ribu unit.
(rna)