RAPBNP, target laba dividen negara naik Rp2 T
Rabu, 05 Juni 2013 - 14:47 WIB

RAPBNP, target laba dividen negara naik Rp2 T
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro menyebutkan, laba dividen negara yang dikontribusikan dalam target APBN 2013 sebesar Rp33,5 triliun. Tetapi dengan adanya RAPBNP 2013, target tersebut dinaikkan Rp2 triliun menjadi Rp35,5 triliun.
"Dalam APBN 2013 target BUMN membagikan laba dividen negara adalah Rp33,5 triliun dari 20 BUMN yang tercatat di bursa. Dalam perkembangannya hampir semua RUPS BUMN tersebut melihat potensi bahwa penerimaan dividen meningkat RAPBNP naik sumbangan Rp2 triliun, jadi Rp35,5 triliun," ujarnya di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/6/2013).
Bambang juga menjelaskan, angka tersebut belum permanen mengingat masih ada dua perusahaan dimana pemerintah menanamkan saham dan tambahan tersebut belum terhitung. Dua perusahaan tersebut yakni saham pemerintah di Freeport dan Posco Krakatau Steel.
"Potensi kenaikan dividen berasal selain dari perusahaan-perusahaan BUMN tetapi juga dari perusahaan dimana pemerintah punya saham deperti di PT Freeport dimana kami memiliki 9,7 persen saham atau USD121 juta dan PT Krakatau Steel," lanjutnya.
Dia menambahkan, kenaikan laba dividen yang disetorkan kepada pemerntah meningkat 40 sampai 45 persen menjadi Rp7,7 triliun, "Pertamina meningkat 40-45 persen, dan setoran BUMN kepada pemerintah dari Pertamina mencapai Rp7,7 triliun," pungkasnya.
"Dalam APBN 2013 target BUMN membagikan laba dividen negara adalah Rp33,5 triliun dari 20 BUMN yang tercatat di bursa. Dalam perkembangannya hampir semua RUPS BUMN tersebut melihat potensi bahwa penerimaan dividen meningkat RAPBNP naik sumbangan Rp2 triliun, jadi Rp35,5 triliun," ujarnya di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/6/2013).
Bambang juga menjelaskan, angka tersebut belum permanen mengingat masih ada dua perusahaan dimana pemerintah menanamkan saham dan tambahan tersebut belum terhitung. Dua perusahaan tersebut yakni saham pemerintah di Freeport dan Posco Krakatau Steel.
"Potensi kenaikan dividen berasal selain dari perusahaan-perusahaan BUMN tetapi juga dari perusahaan dimana pemerintah punya saham deperti di PT Freeport dimana kami memiliki 9,7 persen saham atau USD121 juta dan PT Krakatau Steel," lanjutnya.
Dia menambahkan, kenaikan laba dividen yang disetorkan kepada pemerntah meningkat 40 sampai 45 persen menjadi Rp7,7 triliun, "Pertamina meningkat 40-45 persen, dan setoran BUMN kepada pemerintah dari Pertamina mencapai Rp7,7 triliun," pungkasnya.
(gpr)