Pertamina baru mampu kelola 15 sumber geothermal

Jum'at, 07 Juni 2013 - 14:40 WIB
Pertamina baru mampu...
Pertamina baru mampu kelola 15 sumber geothermal
A A A
Sindonews.com - Sebagai penghasil sumber energi panas bumi atau geothermal kedua terbesar di dunia setelah Brazil, Indonesia diperkirakan memiliki 299 titik sumber geothermal.

Namun hingga saat ini, PT Pertamina (Persero) sebagai pihak pengelola baru mampu mengelola sekitar 15 titik sumber geothermal.

"Potensi yang dimiliki 299 titik lokasi sumber tersebut mampu mencapai 29 gigawatt. Namun dari 15 titik tersebut, sampai saat ini dari delapan lokasi yang sudah dieksplorasi dan berproduksi dan menghasilkan listrik 1.341 megawatt," ujar Kepala Badan Geologi, R Sukhyar usai Sosialisasi Pengembangan Geothermal di Indonesia di Fakultas Teknik UGM, Jumat (7/6/2013).

Menurutnya, dari 15 titik yang baru dikelola tersebut, eksplorasi pemanfaatan energi panas bumi di sepuluh titik lokasi diantaranya benar-benar dilakukan Pertamina. Sisanya, lima titik dikerjakan atas kerja sama antara Pertamina dengan perusahaan asing, seperti Chevron.

Beberapa lokasi tersebut diantaranya Sibaya Sinabung, Sungai Penuh, Tambang Sawah-hulu Lais, Dieng, Kamojang, Tabanan, Cibereum dan Pengalengan.

"Dalam pengembangan panas bumi ini memang ada kendala dari sisi bisnis yang menyebabkan proyek berjalan lamban. Pasar dari panas bumi belum diketahui. Siapa pembeli panas bumi? Ini dibandingkan dengan hasil tambang lain yang bisa dijual ke seluruh dunia. Karena itu, sementara ini kebijakan pemerintah listrik yang dihasilkan hanya bisa dijual Rp16 Sen per kilowatthour," jelasnya.

Sukhyar menjelaskan, kendala lainnya dalam pengembangan sumber energi panas bumi yaitu dari sisi daerah lokasi. Kebanyakan lokasi panas bumi di daerah terisloir yang aksesnya cukup sulit.

"Lokasinya jauh berada di daerah pegunungan susah dijangkau. Akses pencapaian susah, teknologi mahal dan tidak bisa diekpsor," katanya.

Kepala Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi Calvin Karo-karo, Guru Singa mengatakan, roadshow sosialisasi energi panas bumi di kalangan akademisi perguruan tinggi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa agar tertarik untuk mengembangkan teknologi pemanfaatan geothermal.

"Perguruan tinggi menjadi tempat untuk mengembangkan pengetahuan. Tidak cukup lewat pemerintah saja," ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini Badan Geologi membutuhkan banyak tenaga geologi untuk melakukan survei pencarian informasi lokasi strategis sumber panas bumi di Indonesia.

"Badan Geologi mengajak mahasiswa S1 dan S2 untuk tugas pratik, tidak usah bayar justru kita yang bayar. Mereka bebas pilih daerah spesifik, kita danai untuk melanjutkan survei informasi lokasi," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1133 seconds (0.1#10.140)