Hari ini ASEAN CIO Forum kedua digelar di Jakarta
A
A
A
Sindonews.com - Para Chief Information Officer (CIO) melaksanakan ASEAN CIO Forum yang kedua di gedung BPPT, Jakarta, Senin (10/6/2013). Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama yang dihelat di Bangkok, Thailand pada 2012.
Pertemuan yang mengambil tema "Shaping Asean Future Through e-Leadership and Collaboration", ini juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, MenPAN-RB Azwar Abubakar, dan para delegasi CIO se-ASEAN.
Dalam sambutannya, Kepala BPPT Marzan A. Iskandar mengatakan bahwa peran CIO dalam 10 tahun terakhir telah diakui untuk mewujudkan bisnis yang baik, terarah, selaras dengan strategi bisnis organisasinya.
"Melalui acara ini diharapkan adanya sinergi, koordinasi dan pertukaran antar CIO dari lembaga pemerintahan dan bisnis seluruh negara ASEAN melalui best practice sharing," ujarnya.
Dia mengingatkan, tugas CIO 5 tahun ke depan semakin kompleks dan memerlukan perhatian khusus. "Seperti perkembangan perangkat teknologi informasi komunikasi berbasis Cloud Computing untuk kolaborasi bisnis, pengelolaan Big Data untuk pembuat kebijakan, keamanan informasi yang menjamin adanya confidential, integrity, dan availability yang menuntut cyberwarfare yang menuntut pemikiran lebih luas," tandasnya.
Pertemuan yang mengambil tema "Shaping Asean Future Through e-Leadership and Collaboration", ini juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, MenPAN-RB Azwar Abubakar, dan para delegasi CIO se-ASEAN.
Dalam sambutannya, Kepala BPPT Marzan A. Iskandar mengatakan bahwa peran CIO dalam 10 tahun terakhir telah diakui untuk mewujudkan bisnis yang baik, terarah, selaras dengan strategi bisnis organisasinya.
"Melalui acara ini diharapkan adanya sinergi, koordinasi dan pertukaran antar CIO dari lembaga pemerintahan dan bisnis seluruh negara ASEAN melalui best practice sharing," ujarnya.
Dia mengingatkan, tugas CIO 5 tahun ke depan semakin kompleks dan memerlukan perhatian khusus. "Seperti perkembangan perangkat teknologi informasi komunikasi berbasis Cloud Computing untuk kolaborasi bisnis, pengelolaan Big Data untuk pembuat kebijakan, keamanan informasi yang menjamin adanya confidential, integrity, dan availability yang menuntut cyberwarfare yang menuntut pemikiran lebih luas," tandasnya.
(gpr)