Perusahaan diimbau salurkan CSR untuk perikanan

Selasa, 11 Juni 2013 - 15:33 WIB
Perusahaan diimbau salurkan...
Perusahaan diimbau salurkan CSR untuk perikanan
A A A
Sindonews.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto mengimbau para pelaku usaha atau perusahaan-perusahaan besar mewujudkan CSR untuk program pengembangan perikanan.

Bentuknya, lanjut dia, bisa dengan melakukan pengadaan cold storage untuk nelayan. "Program itu juga bisa disertai dengan tindakan yang lebih kongkrit dengan memberikan pelatihan khusus kepada para anak-anak nelayan mengenai maintenance mesin kapal, dan yang terpenting pengetahuan tentang keberlangsungan kelautan," ujar dia dalam rilis, Selasa (11/6/2013).

Yugi menuturkan, salah satu penghambat minimnya produktivitas adalah karena rusaknya habitat ikan jarak terdekat yang bisa dijangkau para nelayan karena untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak harus menggunakan kapal-kapal yang lebih besar dan pertimbangan biaya bahan bakar yang harus dikeluarkan.

"Modal kerja untuk pengeluaran bahan bakar memang tinggi. Di sisi lain, untuk mendapatkan ikan tidak bisa di pantai atau jarak dekat. Harus jauh di tengah lautan, hanya saja untuk mencapai jarak itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit," ungkap dia.

Atas dasar itu, Kadin meminta kepada pemerintah agar penyebaran benih-benih terumbu karang bisa dilakukan secara periodik untuk keberlangsungan habitat ikan. Menyusul adanya informasi yang diterima Kadin, tak jarang para nelayan nakal kerap menggunakan jalan pintas dengan menghancurkan terumbu karang sebagai rumah ikan dengan bom atau potasium.

Sementara terkait permodalan, kata Yugi, Kadin akan melakukan upaya mediasi dan fasilitator secara berkala melalui pemberdayaan UKM dan akses permodalan.

Pihaknya optimis, meski kepastian pendapatan perikanan kurang terukur sehingga akses permodalannya sering dipertanyakan, namun dia menilai sektor agribisnis dan perikanan adalah sektor yang cukup menjanjikan di masa mendatang.

"Jika strategi pengembangannya jelas, manfaat ekonomi yang diterima akan tinggi. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah sistem pembiayaan dan kebijakannya yang harus tepat," kata Yudi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6338 seconds (0.1#10.140)