India janjikan reformasi pertumbuhan ekonomi
India janjikan reformasi pertumbuhan ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - India akan segera melakukan reformasi pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI).
Langkah tersebut sebagai upaya memacu arus masuk modal lebih besar, bagian dari upaya mendorong perekonomian yang lesu sebelum pemilihan umum tahun depan.
Menteri Keuangan India, P Chidambaram mengimbau agar pasar tetap tenang karena langkah-langkah telah diambil untuk menahan penurunan mata uang rupee, yang mencapai posisi terendah sepanjang tahun pada pekan ini. Situasi tersebut terjadi karena kekhawatiran terhadap perekonomian India.
Dia menyebutkan, pemerintah berada di tahap akhir menuju batas FDI di sejumlah sektor, termasuk pertahanan, dalam upaya menarik arus modal luar negeri dan mempercepat proyek-proyek infrastruktur yang sangat dibutuhkan.
"Pada Juni, Anda dapat mengharapkan sejumlah keputusan yang diambil dan dilaksanakan akan mempercepat reformasi dan memacu investasi di sektor-sektor penting," ujar Chindambaram, seperti dilansir dari Straits Times, Kamis (13/6/2013).
Pemerintah, September lalu, telah mengurangi pembatasan FDI di berbagai sektor, mulai dari ritel sampai dengan penerbangan. Mereka memperkirakan pertumbuhan 6 persen tahun ini, setelah ekonomi tumbuh sebesar 5 persen pada 2012, sebagai laju paling lambat dalam satu dekade, imbas dari inflasi tinggi, defisit dan kelumpuhan kebijakan.
Langkah tersebut sebagai upaya memacu arus masuk modal lebih besar, bagian dari upaya mendorong perekonomian yang lesu sebelum pemilihan umum tahun depan.
Menteri Keuangan India, P Chidambaram mengimbau agar pasar tetap tenang karena langkah-langkah telah diambil untuk menahan penurunan mata uang rupee, yang mencapai posisi terendah sepanjang tahun pada pekan ini. Situasi tersebut terjadi karena kekhawatiran terhadap perekonomian India.
Dia menyebutkan, pemerintah berada di tahap akhir menuju batas FDI di sejumlah sektor, termasuk pertahanan, dalam upaya menarik arus modal luar negeri dan mempercepat proyek-proyek infrastruktur yang sangat dibutuhkan.
"Pada Juni, Anda dapat mengharapkan sejumlah keputusan yang diambil dan dilaksanakan akan mempercepat reformasi dan memacu investasi di sektor-sektor penting," ujar Chindambaram, seperti dilansir dari Straits Times, Kamis (13/6/2013).
Pemerintah, September lalu, telah mengurangi pembatasan FDI di berbagai sektor, mulai dari ritel sampai dengan penerbangan. Mereka memperkirakan pertumbuhan 6 persen tahun ini, setelah ekonomi tumbuh sebesar 5 persen pada 2012, sebagai laju paling lambat dalam satu dekade, imbas dari inflasi tinggi, defisit dan kelumpuhan kebijakan.
(dmd)
Explore More