Inflasi India Mei 2013 melembat 4,7%
A
A
A
Sindonews.com - Inflasi India melambat dalam empat bulan pada Mei 2013 sebesar 4,7 persen dari tahun sebelumnya. Kemerosotan mata uang rupee kemungkinan mencegah bank sentral menurunkan kebijakan suku bunga meskipun perekonomian melambat ke tingkat terendah dalam satu dekade.
Dilansir Reuters, Jumat (14/6/2013), Departemen Perdagangan dan Industri menunjukkan pembacaan Mei melemah lebih dari tiga tahun atau kurang dari 4,87 persen yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat.
Indeks harga grosir, ukuran inflasi utama India, naik 4,89 persen secara tahunan pada April. Sementara pembacaan Maret direvisi turun ke 5,65 persen dari 5,96 persen.
Seperti diketahui, ekonomi India hanya tumbuh sebesar 5,0 persen pada 2012/2013, sebagai tingkat tahunan paling lambat dalam satu dekade. Hasil ini menjadi pukulan berat bagi pemerintahan menjelang pemilihan umum nasonal yang dijadwalkan tahun depan.
Kepercayaan bisnis rendah, investasi merosot, inflasi tinggi dan permintaan ekspor dari negara-negara barat lemah menjadi alasan buruknya kinerja perekonomian terbesar di Asia Selatan itu.
Menurut Kementerian Statistik India, pada akhir Maret, produk domestik bruto (PDB) tumbuh sebesar 4,8 persen year-on-year (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya ketika diperluas sebesar 4,5 persen.
Dilansir Reuters, Jumat (14/6/2013), Departemen Perdagangan dan Industri menunjukkan pembacaan Mei melemah lebih dari tiga tahun atau kurang dari 4,87 persen yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat.
Indeks harga grosir, ukuran inflasi utama India, naik 4,89 persen secara tahunan pada April. Sementara pembacaan Maret direvisi turun ke 5,65 persen dari 5,96 persen.
Seperti diketahui, ekonomi India hanya tumbuh sebesar 5,0 persen pada 2012/2013, sebagai tingkat tahunan paling lambat dalam satu dekade. Hasil ini menjadi pukulan berat bagi pemerintahan menjelang pemilihan umum nasonal yang dijadwalkan tahun depan.
Kepercayaan bisnis rendah, investasi merosot, inflasi tinggi dan permintaan ekspor dari negara-negara barat lemah menjadi alasan buruknya kinerja perekonomian terbesar di Asia Selatan itu.
Menurut Kementerian Statistik India, pada akhir Maret, produk domestik bruto (PDB) tumbuh sebesar 4,8 persen year-on-year (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya ketika diperluas sebesar 4,5 persen.
(dmd)