Pemerintah jamin pasokan komoditas aman
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah melalui Kementrian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan komoditas hasil pertanian seperti beras, sayur mayur, serta hasil perkebunan untuk momen Ramadan hingga Lebaran.
Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heryawan mengatakan, sampai saat ini tidak ada masalah berarti yang mengancam ketersediaan pasokan komoditas hasil pertanian tersendat. Walaupun bulan ini telah masuk musim kemarau, namun curah hujan di beberapa kawasan masih cukup baik.
“Suplai komoditas sangat cukup. Bahkan untuk beras hampir tidak ada masalah. Ketersediaan beras di Bulog lebih dari cukup,” jelas Rusman di sela-sela pembahasan penyempurnaan Permentan No 26 Tahun 2007 tentang Perkebunan di Hotel Aquila, Jalan Djunjunan, Kota Bandung, Rabu (19/6/2013).
Ketika disinggung terjadinya kenaikan harga komoditas hasil pertanian akhir-akhir ini, Rusman mengaku akibat espektasi pasar atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Kenaikan harga yang saat ini terjadi, ditegaskan Rusman, disebabkan tidak seimbangnya supply dan demand.
“Suplainya sangat mencukupi. Artinya, kenaikan tersebut lebih karena efek psikologis masyarakat atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi,” jelas dia.
Namun demikian, pihaknya tetap mewaspadai terjadinya gejolak produksi pada beberapa komoditas seperti bawang dan cabai. Musim kemarau namun dengan curah hujan yang masih tinggi dikhawatirkan mengganggu hasil penan cabai dan bawang-bawangan.
Kondisi tersebut juga sempat dikeluhkan petani asal cabai asal Garut. Tingginya curah hujan dikhawatirkan menimbulkan penurunan produksi akibat busuk atau hama.
Komoditas lain yang perlu diwaspadai terjadinya gejolak yaitu perkebunan terutama produksi tebu. Menurut dia, musim kemarau diiringi hujan intensif, diperkirakan akan menurunkan kadar rendemen tebu. Kadar rendaman tebu diperkirakan lebih rendah dari skala 7. Sebab, ketika tanaman tersebut memasuki usia tua mestinya kondisi cuaca yang baik adalah kering.
Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heryawan mengatakan, sampai saat ini tidak ada masalah berarti yang mengancam ketersediaan pasokan komoditas hasil pertanian tersendat. Walaupun bulan ini telah masuk musim kemarau, namun curah hujan di beberapa kawasan masih cukup baik.
“Suplai komoditas sangat cukup. Bahkan untuk beras hampir tidak ada masalah. Ketersediaan beras di Bulog lebih dari cukup,” jelas Rusman di sela-sela pembahasan penyempurnaan Permentan No 26 Tahun 2007 tentang Perkebunan di Hotel Aquila, Jalan Djunjunan, Kota Bandung, Rabu (19/6/2013).
Ketika disinggung terjadinya kenaikan harga komoditas hasil pertanian akhir-akhir ini, Rusman mengaku akibat espektasi pasar atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Kenaikan harga yang saat ini terjadi, ditegaskan Rusman, disebabkan tidak seimbangnya supply dan demand.
“Suplainya sangat mencukupi. Artinya, kenaikan tersebut lebih karena efek psikologis masyarakat atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi,” jelas dia.
Namun demikian, pihaknya tetap mewaspadai terjadinya gejolak produksi pada beberapa komoditas seperti bawang dan cabai. Musim kemarau namun dengan curah hujan yang masih tinggi dikhawatirkan mengganggu hasil penan cabai dan bawang-bawangan.
Kondisi tersebut juga sempat dikeluhkan petani asal cabai asal Garut. Tingginya curah hujan dikhawatirkan menimbulkan penurunan produksi akibat busuk atau hama.
Komoditas lain yang perlu diwaspadai terjadinya gejolak yaitu perkebunan terutama produksi tebu. Menurut dia, musim kemarau diiringi hujan intensif, diperkirakan akan menurunkan kadar rendemen tebu. Kadar rendaman tebu diperkirakan lebih rendah dari skala 7. Sebab, ketika tanaman tersebut memasuki usia tua mestinya kondisi cuaca yang baik adalah kering.
(gpr)