ASII yakin kenaikan BBM tak pengaruhi penjualan mobil
A
A
A
Sindonews.com - PT Astra International Tbk (ASII) menilai, rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan memengaruhi penjualan mobil untuk Grup Astra (Daihatsu, Isuzu, UD Truck, Toyota, dan Peugeot).
Head of Public Relation ASII, Yulian Warman mengatakan, pihaknya menginduk pada Asosiasi Pengusaha Indonesia (APindo) dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Artinya, menyetujui kenaikan BBM.
"Karena itu suatu keputusan pemerintah yang realistis, kita ikuti saja dan enggak ada masalah," katanya saat melakukan kunjungan ke Koran Sindo di Gedung Sindo, Rabu (19/6/2013).
Meski demikian, pihaknya tidak menampik jika kenaikan BBM ini tetap akan berpengaruh terhadap perseroan meski tidak signifikan. Namun, untuk jangka panjang, perseroan yakin kenaikan BBM tidak akan ada masalah.
"Untuk jangka pendek mungkin ada gangguan sedikit, sekitar tiga bulan. Tapi untuk jangan menengah dan panjang, tidak ada masalah," kata dia.
Menurutnya, kenaikan BBM tahun ini tidak sedahsyat saat BBM naik pada 2005. Bahkan, Yulian menilai, kenaikan BBM kali ini sifatnya wajib. Hal ini untuk menunjang infrstruktur.
Maksudnya, lanjut dia, anggaran subsidi BBM ini dapat digunakan pada hal-hal yang produktif untuk perkembangan ekonomi. "Memang kenaikan ini ada dana untuk yang tidak mampu. Tapi yang jelas kita ini infrastrukturnya kurang," kata dia.
Head of Public Relation ASII, Yulian Warman mengatakan, pihaknya menginduk pada Asosiasi Pengusaha Indonesia (APindo) dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Artinya, menyetujui kenaikan BBM.
"Karena itu suatu keputusan pemerintah yang realistis, kita ikuti saja dan enggak ada masalah," katanya saat melakukan kunjungan ke Koran Sindo di Gedung Sindo, Rabu (19/6/2013).
Meski demikian, pihaknya tidak menampik jika kenaikan BBM ini tetap akan berpengaruh terhadap perseroan meski tidak signifikan. Namun, untuk jangka panjang, perseroan yakin kenaikan BBM tidak akan ada masalah.
"Untuk jangka pendek mungkin ada gangguan sedikit, sekitar tiga bulan. Tapi untuk jangan menengah dan panjang, tidak ada masalah," kata dia.
Menurutnya, kenaikan BBM tahun ini tidak sedahsyat saat BBM naik pada 2005. Bahkan, Yulian menilai, kenaikan BBM kali ini sifatnya wajib. Hal ini untuk menunjang infrstruktur.
Maksudnya, lanjut dia, anggaran subsidi BBM ini dapat digunakan pada hal-hal yang produktif untuk perkembangan ekonomi. "Memang kenaikan ini ada dana untuk yang tidak mampu. Tapi yang jelas kita ini infrastrukturnya kurang," kata dia.
(izz)