Ini sentimen buat IHSG terpuruk
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sore ini terpuruk paling dalam di Asia Pasifik.
Menurut Analis Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup kembali melemah signifikan didorong oleh aksi jual investor asing yang cukup besar.
"Kami melihat pasar juga bereaksi negatif menyusul pernyataan The Fed bahwa risiko terhadap outlook ekonomi dan pasar tenaga kerja telah berkurang," kata dia, Kamis (20/6/2013).
Menurut dia, The Fed akan terus memantau perkembangan ekonomi dan tenaga kerja dan selalu siap untuk mengurangi atau menambah pembelian surat utang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan. Sementara itu, suku bunga masih akan di jaga pada level 0-0,25 persen selama inflasi di bawah 2,5 persen dan pengangguran di atas 7,5 persen.
Konsensus Bloomberg mengungkapkan bahwa The Fed kemungkinan akan memperlambat pembelian surat utang pada meeting 29-30 Oktober menjadi USD65 miliar per bulan. Hal ini akan memicu pelemahan bursa global.
Pada perdagangan sore ini, IHSG anjlok 176,66 poin atau 3,68 persen ke level 4.629,99. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp6,9 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 4,7 miliar lembar saham. Sementara penjualan bersih tercatat sebesar Rp1,28 triliun. Tercatat sebanyak 51 saham menguat, 265 saham melemah dan 56 saham stagnan.
Hampir seluruh sektor menekan IHSG. Sektor yang memimpin pelemahan tertinggi, yakni keuangan melemah 5,34 persen, diikuti properti turun 4,16 persen. Sedangkan yang masih positif adalah sektor agri, yang naik 0,16 persen.
Menurut Analis Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup kembali melemah signifikan didorong oleh aksi jual investor asing yang cukup besar.
"Kami melihat pasar juga bereaksi negatif menyusul pernyataan The Fed bahwa risiko terhadap outlook ekonomi dan pasar tenaga kerja telah berkurang," kata dia, Kamis (20/6/2013).
Menurut dia, The Fed akan terus memantau perkembangan ekonomi dan tenaga kerja dan selalu siap untuk mengurangi atau menambah pembelian surat utang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan. Sementara itu, suku bunga masih akan di jaga pada level 0-0,25 persen selama inflasi di bawah 2,5 persen dan pengangguran di atas 7,5 persen.
Konsensus Bloomberg mengungkapkan bahwa The Fed kemungkinan akan memperlambat pembelian surat utang pada meeting 29-30 Oktober menjadi USD65 miliar per bulan. Hal ini akan memicu pelemahan bursa global.
Pada perdagangan sore ini, IHSG anjlok 176,66 poin atau 3,68 persen ke level 4.629,99. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp6,9 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 4,7 miliar lembar saham. Sementara penjualan bersih tercatat sebesar Rp1,28 triliun. Tercatat sebanyak 51 saham menguat, 265 saham melemah dan 56 saham stagnan.
Hampir seluruh sektor menekan IHSG. Sektor yang memimpin pelemahan tertinggi, yakni keuangan melemah 5,34 persen, diikuti properti turun 4,16 persen. Sedangkan yang masih positif adalah sektor agri, yang naik 0,16 persen.
(rna)