Mulai langka, harga BBM di Mentawai Rp15 ribu/liter
A
A
A
Sindonews.com - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium menghilang di dua kecamatan (Siberut Selatan dam Siberut Utara) di Mentawai sejak dua pekan terakhir. Kalau pun ada, harganya mencapai Rp15 ribu per liter.
Barbarina Sapateddekat, warga Desa Maileppet mengatakan, kelangkaan bensin ini membuat aktivitas masyarakat di Kecamatan Siberut Selatan lumpuh.
"Kendaraan roda dua saja sudah jarang melintasi di daerah kami, orang sudah banyak jalan kaki saja, padahal jarak dari pelabuhan ke pusat kecamatan sekitar 7 kilometer," katanya, Jumat (21/6/2013).
Kalaupun ada, lanjut dia, harganya sangat mahal. Paling murah Rp12 ribu per liter dan Rp15 ribu per liter itu jenis premium. Kalau solar Rp15 ribu dan minyak tanah Rp6 ribu per liter. Kalau sebelumnya harga premium mencapai Rp10 ribu per liter.
Bambang Sagurung, warga Muara Sikabaluan, Siberut Utara mengatakan, kelangkaan ini sudah terjadi lebih dari seminggu. "Banyak warga yang mencari minyak sampai ditempat eceran yang menjual Rp15 ribu per liter namun tidak ada, kalau di agen juga sudah tidak ada," ungkapnya.
pasalnya, BBM direncanakan akan datang besok, itu pun jika cuaca bagus. "Di daerah kita tidak punya SPBU seperti di Padang, yang ada di sini hanya pangkalan. Kadang ada juga pedagang yang berbuat ulah atau menimbun namun saat ini belum ada sikap pemerintah," terang dia.
Sementara, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Rijel Samaloisa mengatakan, salah satu penyebab kelangkaan BBM ini karena pasokan dari Pertamina kurang, sedangkan permintaaan banyak. Kondisi ini dimanfaatkan oknum pedagang untuk mencari untung.
"Kita sudah membicarakan dengan pihak Pertamina tiga bulan lalu untuk menambah jumlah kuota minyak ke Mentawai, namun belum duduk dari pihak Pertamina," jelas dia.
Marketing Branch Manger Pertamina Riau Sumbar, Freddy Anwar membantah tidak ada kelangkaan BBM ke Mentawai. Menurut dia, semuanya sudah di suplai ke sana, BBM yang disuplai itu adalah BBM bersubsidi.
"Memang tiga bulan lalu ada kelangkaan, tapi bulan ini tidak ada lagi," ujarnya.
Barbarina Sapateddekat, warga Desa Maileppet mengatakan, kelangkaan bensin ini membuat aktivitas masyarakat di Kecamatan Siberut Selatan lumpuh.
"Kendaraan roda dua saja sudah jarang melintasi di daerah kami, orang sudah banyak jalan kaki saja, padahal jarak dari pelabuhan ke pusat kecamatan sekitar 7 kilometer," katanya, Jumat (21/6/2013).
Kalaupun ada, lanjut dia, harganya sangat mahal. Paling murah Rp12 ribu per liter dan Rp15 ribu per liter itu jenis premium. Kalau solar Rp15 ribu dan minyak tanah Rp6 ribu per liter. Kalau sebelumnya harga premium mencapai Rp10 ribu per liter.
Bambang Sagurung, warga Muara Sikabaluan, Siberut Utara mengatakan, kelangkaan ini sudah terjadi lebih dari seminggu. "Banyak warga yang mencari minyak sampai ditempat eceran yang menjual Rp15 ribu per liter namun tidak ada, kalau di agen juga sudah tidak ada," ungkapnya.
pasalnya, BBM direncanakan akan datang besok, itu pun jika cuaca bagus. "Di daerah kita tidak punya SPBU seperti di Padang, yang ada di sini hanya pangkalan. Kadang ada juga pedagang yang berbuat ulah atau menimbun namun saat ini belum ada sikap pemerintah," terang dia.
Sementara, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Rijel Samaloisa mengatakan, salah satu penyebab kelangkaan BBM ini karena pasokan dari Pertamina kurang, sedangkan permintaaan banyak. Kondisi ini dimanfaatkan oknum pedagang untuk mencari untung.
"Kita sudah membicarakan dengan pihak Pertamina tiga bulan lalu untuk menambah jumlah kuota minyak ke Mentawai, namun belum duduk dari pihak Pertamina," jelas dia.
Marketing Branch Manger Pertamina Riau Sumbar, Freddy Anwar membantah tidak ada kelangkaan BBM ke Mentawai. Menurut dia, semuanya sudah di suplai ke sana, BBM yang disuplai itu adalah BBM bersubsidi.
"Memang tiga bulan lalu ada kelangkaan, tapi bulan ini tidak ada lagi," ujarnya.
(izz)