Uni Eropa gagal sepakati penutupan bank bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan Uni Eropa (UE) gagal mencapai kesepakatan menutup bank bermasalah sebelum mereka melakukan banyak kerusakan ekonomi yang lebih luas.
Mekanisme resolusi ditandai langkah penting menuju 'serikat perbankan,' kerangka peraturan UE baru yang secara keseluruhan dimaksudkan untuk memulihkan kesehatan sektor perbankan dan mencegah terulangnya krisis utang di blok tersebut.
"Kami kehabisan waktu ... itu adalah masalah yang sangat kompleks," kata Menteri Keuangan Irlandia, Michael Noonan, yang memimpin pertemuan itu, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (22/6/2013).
"Kami membuat kemajuan yang signifikan dan perbedaan yang menyempit ... tapi isu-isu inti masih harus diselesaikan," tambah Noonan, usai melakukan pembicaraan maraton.
Para menteri 27 negara UE akan bertemu kembali, Rabu (26/6/2013), mencoba menyelesaikan kesepakatan sebelum pertemuan puncak para pemimpin Eropa.
Setelah 18 jam pembicaraan, titik utama adalah berapa banyak negara dan kreditur harus berkontribusi pada biaya penutupan bank bermasalah.
Noonan menyebutkan, beberapa negara non-euro ingin lebih banyak fleksibilitas karena mereka tidak memiliki akses untuk menyelamatkan dana dari Mekanisme Stabilitas Eropa, pagar zona euro. Pada saat yang sama, beberapa negara zona euro juga menginginkan lebih banyak waktu.
Mekanisme resolusi ditandai langkah penting menuju 'serikat perbankan,' kerangka peraturan UE baru yang secara keseluruhan dimaksudkan untuk memulihkan kesehatan sektor perbankan dan mencegah terulangnya krisis utang di blok tersebut.
"Kami kehabisan waktu ... itu adalah masalah yang sangat kompleks," kata Menteri Keuangan Irlandia, Michael Noonan, yang memimpin pertemuan itu, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (22/6/2013).
"Kami membuat kemajuan yang signifikan dan perbedaan yang menyempit ... tapi isu-isu inti masih harus diselesaikan," tambah Noonan, usai melakukan pembicaraan maraton.
Para menteri 27 negara UE akan bertemu kembali, Rabu (26/6/2013), mencoba menyelesaikan kesepakatan sebelum pertemuan puncak para pemimpin Eropa.
Setelah 18 jam pembicaraan, titik utama adalah berapa banyak negara dan kreditur harus berkontribusi pada biaya penutupan bank bermasalah.
Noonan menyebutkan, beberapa negara non-euro ingin lebih banyak fleksibilitas karena mereka tidak memiliki akses untuk menyelamatkan dana dari Mekanisme Stabilitas Eropa, pagar zona euro. Pada saat yang sama, beberapa negara zona euro juga menginginkan lebih banyak waktu.
(dmd)