Indonesia-NAA siap negosiasi pengambilalihan Inalum
A
A
A
Sindonews.com - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, semua urusan mengenai pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dari perusahaan Jepang Nippon Asahan Aluminium (NAA) akan diselesaikan pada tanggal 3 Juli 2013 melalui rapat antara Pemerintah Indonesia dengan NAA.
"Kita akan melakukan rapat negosiasi pada tanggal 3 Juli untuk bahas dua hal. Pertama pembicaraan dengan NAA ada kesepakatan mengalihkan Inalum ke Indonesia, kita sudah persiapkan itu," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Yang kedua, Hatta berniat menjadikan daerah sekitar Inalum yaitu Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara (Asahan), Sumatera Utara sebagai kawasan industri berbasis aluminium agar bisa meningkatkan nilai tambah.
"Kedua kita akan mengembangkan itu menjadi kawasan industri berbasis bauksit sehingga bauksit kita olah dengan smelter, itu bisa dari Antam, dan kapasitas ditingkatkan. Tetapi yang kita harapkan pengembangan wilayah itu masuk dalam corporate action," katanya.
Hatta juga menyebut dana pengambilalihan Inalum sebesar Rp7 triliun sudah disediakan oleh pemerintah. Dia mengatakan, apabila ada perbedaan nilai aset antara NAA dan pemerintah Indonesia akan diselesaikan di rapat negosiasi tersebut.
"Dana Rp7 triliun sudah tersedia untuk menyelesaikan sisa aset yang ada. Adapun perbedaan nilai akan diselesaikan pada tanggal 3 (Juli). Yang pasti semua on the track," pungkasnya.
"Kita akan melakukan rapat negosiasi pada tanggal 3 Juli untuk bahas dua hal. Pertama pembicaraan dengan NAA ada kesepakatan mengalihkan Inalum ke Indonesia, kita sudah persiapkan itu," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Yang kedua, Hatta berniat menjadikan daerah sekitar Inalum yaitu Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara (Asahan), Sumatera Utara sebagai kawasan industri berbasis aluminium agar bisa meningkatkan nilai tambah.
"Kedua kita akan mengembangkan itu menjadi kawasan industri berbasis bauksit sehingga bauksit kita olah dengan smelter, itu bisa dari Antam, dan kapasitas ditingkatkan. Tetapi yang kita harapkan pengembangan wilayah itu masuk dalam corporate action," katanya.
Hatta juga menyebut dana pengambilalihan Inalum sebesar Rp7 triliun sudah disediakan oleh pemerintah. Dia mengatakan, apabila ada perbedaan nilai aset antara NAA dan pemerintah Indonesia akan diselesaikan di rapat negosiasi tersebut.
"Dana Rp7 triliun sudah tersedia untuk menyelesaikan sisa aset yang ada. Adapun perbedaan nilai akan diselesaikan pada tanggal 3 (Juli). Yang pasti semua on the track," pungkasnya.
(gpr)