Pengusaha properti minta suku bunga bank tak naik
A
A
A
Sindonews.com - Para pelaku usaha properti kelas menengah di Depok akan menaikkan harga rumah 10-20 persen akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Meski demikian, pengusaha properti skala besar seperti PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE), kenaikan harga BBM tak berdampak besar bagi iklim properti.
Corporate Secretary PT Megapolitan Developments Tbk, Fanny S Sutanto mengatakan, kenaikan harga BBM terhadap sektor properti tidak terlalu dominan. Sebab, pihaknya tidak hanya mengandalkan pada harga material, tetapi lebih kepada aset tanah yang dimiliki dan tumbuh dengan nilai investasi menarik.
"Belum ada dampak secara langsung, secara langsung pada cost, beban terhadap harga rumah juga tidak terasa," ujarnya kepada wartawan, Rabu (26/6/2013).
Daya beli masyarakat, kata dia, saat ini masih tinggi. Namun Fanny berharap sepanjang suku bunga bank masih bisa dikendalikan pemerintah, dan nilai dolar AS masih bisa dikendalikan, maka kenaikan harga rumah tidak akan berpengaruh.
"Harga rumah tidak naik, kami berharap suku bunga KPR bank juga tidak naik," ujar dia.
Fanny mengatakan, pihaknya menargetkan pendapatan Rp500 miliar dengan pendapatan paling besar dari investasi Centri Cinere di Depok. Apalagi diperkirakan kuartal tiga tahun ini tiang pancang tol Depok-Antasari akan dibangun.
"Kami juga sedang menggarap Megapolitan Sentul City di Bogor 200 hektare, kapitalisasi pasar sekitar Rp10 triliun untuk 7 tahun pengembangan. Komersialnya 10 persen, kebanyakan residensial, landed, dan high rise apartemen," pungkas Fanny.
Meski demikian, pengusaha properti skala besar seperti PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE), kenaikan harga BBM tak berdampak besar bagi iklim properti.
Corporate Secretary PT Megapolitan Developments Tbk, Fanny S Sutanto mengatakan, kenaikan harga BBM terhadap sektor properti tidak terlalu dominan. Sebab, pihaknya tidak hanya mengandalkan pada harga material, tetapi lebih kepada aset tanah yang dimiliki dan tumbuh dengan nilai investasi menarik.
"Belum ada dampak secara langsung, secara langsung pada cost, beban terhadap harga rumah juga tidak terasa," ujarnya kepada wartawan, Rabu (26/6/2013).
Daya beli masyarakat, kata dia, saat ini masih tinggi. Namun Fanny berharap sepanjang suku bunga bank masih bisa dikendalikan pemerintah, dan nilai dolar AS masih bisa dikendalikan, maka kenaikan harga rumah tidak akan berpengaruh.
"Harga rumah tidak naik, kami berharap suku bunga KPR bank juga tidak naik," ujar dia.
Fanny mengatakan, pihaknya menargetkan pendapatan Rp500 miliar dengan pendapatan paling besar dari investasi Centri Cinere di Depok. Apalagi diperkirakan kuartal tiga tahun ini tiang pancang tol Depok-Antasari akan dibangun.
"Kami juga sedang menggarap Megapolitan Sentul City di Bogor 200 hektare, kapitalisasi pasar sekitar Rp10 triliun untuk 7 tahun pengembangan. Komersialnya 10 persen, kebanyakan residensial, landed, dan high rise apartemen," pungkas Fanny.
(izz)