PDAM Kulonprogo disuntik Rp5 M hingga 2016
A
A
A
Sindonews.com - PDAM Tirta Binangun Kulonprogo akan mendapat penyertaan modal dalam jumlah besar. Hal ini untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Hingga 2016, BUMD ini akan mendapat suntikan dana sebesar Rp5 miliar. Ketua Badan Legislasi DPRD Kulonprogo, Muhyadi mengatakan, penyertaan modal masih perlu diberikan untuk PDAM agar dapat mengembangkan usaha dan memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Namun, dari Rp5 miliar yang akan digelontorkan, sebanyak Rp2 miliar di antaranya merupakan dana talangan. Talangan itu untuk mencairkan hibah dari USAid yang disalurkan melalui AUSAid.
"Hibah ini kan isunya terkait MDG’s. Di luar itu kami mendorong agar PDAM bisa mengoptimalkan pelayanan dan membuat sambungan baru ke rumah warga," katanya, Minggu (30/6/2013).
Dia menjelaskan, sisa dana Rp3 miliar akan diberikan secara bertahap, mulai 2014-2016. Di mana setiap tahun, perusahaan akan mendapat dana talangan sebesar Rp1 miliar.
"Yang kami tahu hanya itu yang dapat dioptimalkan PDAM di daerah. Soal infrastruktur besar kan jadi bagiannya pusat dan provinsi," ujarnya.
Pihaknya mengaku sangat konsentrasi untuk masalah ini. "Mengejar profit dari PDAM dengan persentase tertentu jumlah pelanggan, sesuai ketentuan kan sulit. Karena sebagian besar wilayah Kulonprogo adalah pegunungan. Kami ingin dana ini dimaksimalkan untuk sambungan ke rumah," jelas dia.
Meski begitu, Muhyadi mengaku belum tahu persis detail rencana penggunaan anggaran tersebut. Dia hanya berharap, PDAM konsern membuat sambungan baru agar kebutuhan air bersih masyarakat tercukupi. "Soal sambungan ke bandara dan lainnya, biar ditangai pusat dan DIY," terangnya.
Hingga 2016, BUMD ini akan mendapat suntikan dana sebesar Rp5 miliar. Ketua Badan Legislasi DPRD Kulonprogo, Muhyadi mengatakan, penyertaan modal masih perlu diberikan untuk PDAM agar dapat mengembangkan usaha dan memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Namun, dari Rp5 miliar yang akan digelontorkan, sebanyak Rp2 miliar di antaranya merupakan dana talangan. Talangan itu untuk mencairkan hibah dari USAid yang disalurkan melalui AUSAid.
"Hibah ini kan isunya terkait MDG’s. Di luar itu kami mendorong agar PDAM bisa mengoptimalkan pelayanan dan membuat sambungan baru ke rumah warga," katanya, Minggu (30/6/2013).
Dia menjelaskan, sisa dana Rp3 miliar akan diberikan secara bertahap, mulai 2014-2016. Di mana setiap tahun, perusahaan akan mendapat dana talangan sebesar Rp1 miliar.
"Yang kami tahu hanya itu yang dapat dioptimalkan PDAM di daerah. Soal infrastruktur besar kan jadi bagiannya pusat dan provinsi," ujarnya.
Pihaknya mengaku sangat konsentrasi untuk masalah ini. "Mengejar profit dari PDAM dengan persentase tertentu jumlah pelanggan, sesuai ketentuan kan sulit. Karena sebagian besar wilayah Kulonprogo adalah pegunungan. Kami ingin dana ini dimaksimalkan untuk sambungan ke rumah," jelas dia.
Meski begitu, Muhyadi mengaku belum tahu persis detail rencana penggunaan anggaran tersebut. Dia hanya berharap, PDAM konsern membuat sambungan baru agar kebutuhan air bersih masyarakat tercukupi. "Soal sambungan ke bandara dan lainnya, biar ditangai pusat dan DIY," terangnya.
(izz)