Jelang Ramadan, ketersediaan bahan pokok di Sulsel terjamin
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang datangnya Bulan Ramadan, gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo meminta warga tidak mengkhawatirkan adanya kelangkaan bahan pokok.
Syahrul mengatakan, ketersediaan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) beserta 22 variabelnya saat ini dalam kendali penuh pemerintah. Selain itu, kenaikan harga dipastikannya akan tetap terkontrol.
Menurutnya, ketersediaan bahan pokok bagi masyrakat ini sudah dipersiapkannya jauh hari untuk menghadapi momen Ramadan. Bahkan berdasarkan pengakuannya ketersedian sejumlah bahan pokok bisa mencukupi hingga sepuluh bulan kedepannya.
"Mayarakat tidak usah kuatir, ketersediaan bahan pokok beserta variabelnya sudah disiapkan pemerintah dengan baik. Bahkan sampai garam dan minyak gorengnya saya sudah sediakan. Beberapa kebutuhan pokok ketahananya bisa mencapai di atas sepuluh bulan," kata Syahrul di Grand Clarion Hotel, Makassar, Senin (1/7/2013).
Mantan bupati Kabupaten Gowa ini juga mengungkapkan, pihak pemerintah dalam melakukan pengontrolan harga akan langsung turun kelapangan melakukan operasi pasar (OP) jika ada informasi kenaikan harga bahan pokok. Dirinya menjamin tidak akan ada kenaikan harga secara signifikan menjelang momen Ramadan.
"Jika ada informasi kenaikan harga di atas 10 persen, maka pemerintah akan langsung melakukan operasi pasar. Pasokan sembako dari luar daerah saat ini masih cukup dalam keadaan normal. Tiap kabupaten bahan pokoknya tersedia dengan baik," katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Disperidag Sulsel, Hadi Basalamah mengatakan, dalam menindak lanjuti rapat koordinasi pada seluruh pimpinan daerah, maka Pemprov mengeluarkan surat edaran untuk pembentukan posko pada setiap kabupaten/kota. Dimana surat tersebut menginstruksikan agar setiap daerah mengadakan pasar murah, penyaluran raskin tepat waktu dan aktif melakukan pemantauaan di lapangan.
"Sulsel sebenarnya provinsi yang paling aman menghadapi momen bulan puasa ini, kita tidak ada masalah mengenai ketersedian bahan pokok. Jika ada kenaikan harga secara signifikan maka pemerintah akan langsung melakukan operasi pasar. Intinya semuanya aman mengenai stok dan harga bahan pokok menjelang lebaran," kata Hadi.
Berbanding terbalik dengan pernyataan pemerintah, menjelang satu minggu memasuki Ramadan, dua komiditi mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni pada bawang merah dan cabe rawit.
Data yang diperoleh dari Badan Ketahanan Pangan Sulsel, komiditi Bawang Merah merangkak naik pada kisaran 44,84 persen dari perbandingan harga pada minggu ke III bulan Juni. Sedangkan untuk cabe rawit mengalami kenaikan dalam kisaran 31,14 persen.
Bawang merah dari harga Rp24.800 per kilo menjadi Rp35.920 pada minggu ke empat. Sementara cabe rawit kenaikannya dari harga Rp22.480 ribu perkilo menjadi Rp29.480 ribu.
Syahrul mengatakan, ketersediaan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) beserta 22 variabelnya saat ini dalam kendali penuh pemerintah. Selain itu, kenaikan harga dipastikannya akan tetap terkontrol.
Menurutnya, ketersediaan bahan pokok bagi masyrakat ini sudah dipersiapkannya jauh hari untuk menghadapi momen Ramadan. Bahkan berdasarkan pengakuannya ketersedian sejumlah bahan pokok bisa mencukupi hingga sepuluh bulan kedepannya.
"Mayarakat tidak usah kuatir, ketersediaan bahan pokok beserta variabelnya sudah disiapkan pemerintah dengan baik. Bahkan sampai garam dan minyak gorengnya saya sudah sediakan. Beberapa kebutuhan pokok ketahananya bisa mencapai di atas sepuluh bulan," kata Syahrul di Grand Clarion Hotel, Makassar, Senin (1/7/2013).
Mantan bupati Kabupaten Gowa ini juga mengungkapkan, pihak pemerintah dalam melakukan pengontrolan harga akan langsung turun kelapangan melakukan operasi pasar (OP) jika ada informasi kenaikan harga bahan pokok. Dirinya menjamin tidak akan ada kenaikan harga secara signifikan menjelang momen Ramadan.
"Jika ada informasi kenaikan harga di atas 10 persen, maka pemerintah akan langsung melakukan operasi pasar. Pasokan sembako dari luar daerah saat ini masih cukup dalam keadaan normal. Tiap kabupaten bahan pokoknya tersedia dengan baik," katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Disperidag Sulsel, Hadi Basalamah mengatakan, dalam menindak lanjuti rapat koordinasi pada seluruh pimpinan daerah, maka Pemprov mengeluarkan surat edaran untuk pembentukan posko pada setiap kabupaten/kota. Dimana surat tersebut menginstruksikan agar setiap daerah mengadakan pasar murah, penyaluran raskin tepat waktu dan aktif melakukan pemantauaan di lapangan.
"Sulsel sebenarnya provinsi yang paling aman menghadapi momen bulan puasa ini, kita tidak ada masalah mengenai ketersedian bahan pokok. Jika ada kenaikan harga secara signifikan maka pemerintah akan langsung melakukan operasi pasar. Intinya semuanya aman mengenai stok dan harga bahan pokok menjelang lebaran," kata Hadi.
Berbanding terbalik dengan pernyataan pemerintah, menjelang satu minggu memasuki Ramadan, dua komiditi mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni pada bawang merah dan cabe rawit.
Data yang diperoleh dari Badan Ketahanan Pangan Sulsel, komiditi Bawang Merah merangkak naik pada kisaran 44,84 persen dari perbandingan harga pada minggu ke III bulan Juni. Sedangkan untuk cabe rawit mengalami kenaikan dalam kisaran 31,14 persen.
Bawang merah dari harga Rp24.800 per kilo menjadi Rp35.920 pada minggu ke empat. Sementara cabe rawit kenaikannya dari harga Rp22.480 ribu perkilo menjadi Rp29.480 ribu.
(gpr)