Garuda serap 95% dana IPO
A
A
A
Sindonews.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hingga akhir semester I tahun ini telah menyerap dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp3,02 triliun.
Angka tersebut hampir 95 persen atau sekitar 94,6 persen dari dana bersih, yang diperoleh perusahaan penerbangan pelat merah tersebut pada saat IPO senilai Rp3,187 triliun.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono mengatakan, realisasi penggunaan dana IPO perseroan per akhir Juni 2013 yang digunakan untuk pengembangan armada sebesar Rp2,55 triliun.
"Realisasi untuk belanja modal senilai Rp466,13 miliar," kata dia dalam laporannya di keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/7/2013).
Adapun, realisasi penggunaan dana IPO utuk pengembangan armada, yang telah digunakan untuk pre delivery payment (PDP) sebesar Rp2,08 triliun, security deposit & biaya lain terkait pengembangan armada senilai Rp470,06 miliar.
Sedangkan, belanja modal (capital expenditure/capex) digunakan untuk perseroan senilai Rp461,18 miliar dan anak perusahaan senilai Rp4,94 miliar.
Berdasarkan prospektus perusahaan, dana hasil IPO yang dialokasikan untuk pengembangan armada sekitar 80 persen atau sebesar Rp2,55 triliun, terdiri atas PDP senilai Rp2,08 triliun serta security deposit dan biaya lain terkait pengembangan armada senilai Rp470,06 miliar.
Di samping itu, dana hasil IPO yang dialokasikan untuk belanja modal senilai Rp637,4 miliar. Rinciannya, belanja modal untuk perusahaan sebesar Rp461,18 miliar dan anak perusahaan senilai Rp176,2 miliar.
Dengan realisasi hingga akhir Juni tahun ini sebesar Rp3,02 triliun, maka sisa dana hasil IPO saat ini Rp171,28 miliar. Sisa dana tersebut disimpan dalam bentuk deposito di Bank Muamalat.
Angka tersebut hampir 95 persen atau sekitar 94,6 persen dari dana bersih, yang diperoleh perusahaan penerbangan pelat merah tersebut pada saat IPO senilai Rp3,187 triliun.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono mengatakan, realisasi penggunaan dana IPO perseroan per akhir Juni 2013 yang digunakan untuk pengembangan armada sebesar Rp2,55 triliun.
"Realisasi untuk belanja modal senilai Rp466,13 miliar," kata dia dalam laporannya di keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/7/2013).
Adapun, realisasi penggunaan dana IPO utuk pengembangan armada, yang telah digunakan untuk pre delivery payment (PDP) sebesar Rp2,08 triliun, security deposit & biaya lain terkait pengembangan armada senilai Rp470,06 miliar.
Sedangkan, belanja modal (capital expenditure/capex) digunakan untuk perseroan senilai Rp461,18 miliar dan anak perusahaan senilai Rp4,94 miliar.
Berdasarkan prospektus perusahaan, dana hasil IPO yang dialokasikan untuk pengembangan armada sekitar 80 persen atau sebesar Rp2,55 triliun, terdiri atas PDP senilai Rp2,08 triliun serta security deposit dan biaya lain terkait pengembangan armada senilai Rp470,06 miliar.
Di samping itu, dana hasil IPO yang dialokasikan untuk belanja modal senilai Rp637,4 miliar. Rinciannya, belanja modal untuk perusahaan sebesar Rp461,18 miliar dan anak perusahaan senilai Rp176,2 miliar.
Dengan realisasi hingga akhir Juni tahun ini sebesar Rp3,02 triliun, maka sisa dana hasil IPO saat ini Rp171,28 miliar. Sisa dana tersebut disimpan dalam bentuk deposito di Bank Muamalat.
(rna)