Maros pastikan daging sapi yang beredar aman dikonsumsi
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kabupaten Maros memastikan daging sapi yang beredar di pasar tradisional Sentral aman dikonsumsi.
Hal itu setelah pihaknya menggelar operasi pasar di Pasar Sentral Maros. Tim kesehatan hewan Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kabupaten Maros menyatakan daging di pasar ini aman dikonsumsi.
Operasi digelar selama kurang lebih 60 menit, Senin (8/7/2013). Pada operasi itu, Tim DPKP memeriksa sejumlah pedagang ayam dan daging sapi.
Salah seorang tim DPKP, Ujistiany Abidin mengatakan, kadar keasaman mayoritas daging yang dijual antara 5,8-5,9. Dimana angka normal sekitar 5,2-7. Angka ini tergolong normal dan aman dikonsumsi.
Operasi digelar karena mewaspadai pemotongan daging yang meningkat dibanding hari biasanya. Salah satu pedagang daging sapi, Hatta mengatakan, daging sapi yang dijualnya itu dipotong pada pukul 4.00 WIT.
Menurutnya, H-2 Ramadan ini, dia menambah jumlah daging sapi yang dijual. Jika biasanya dia hanya memotong dua ekor, maka H-2 Ramadan, dia menambah dua ekor sapi. Penjualan daging sapi pun mengalami kenaikan antara Rp5 ribu sampai Rp10 ribu, dari harga normal Rp70 ribu.
Operasi pasar ini rutin dilakukan DPKP Maros. Tim yang terdiri atas dokter hewan, kolektor dan paramedis ini mendatangi area penjualan daging dan ayam di pasar ini. Operasi ini digelar demi persiapan hewan ternak yang akan dikonsumsi jelang Ramadan.
Langkah ini untuk pengawasan bagi pedagang daging. Serta mengetahui adanya indikasi bahan pengawet yang mengarah pada bakteri anthrax. Operasi ini juga berguna untuk pengawasan bagi pedagang daging. Serta mengetahui adanya indikasi bahan pengawet yang mengarah pada bakteri anthrax.
"Dengan operasi pasar ini kita juga bisa mengetahui organ-organ dalam ternak, sekalian sosialisasi bahaya bakteri anthrax pada pedagang," jelasnya.
Hal itu setelah pihaknya menggelar operasi pasar di Pasar Sentral Maros. Tim kesehatan hewan Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kabupaten Maros menyatakan daging di pasar ini aman dikonsumsi.
Operasi digelar selama kurang lebih 60 menit, Senin (8/7/2013). Pada operasi itu, Tim DPKP memeriksa sejumlah pedagang ayam dan daging sapi.
Salah seorang tim DPKP, Ujistiany Abidin mengatakan, kadar keasaman mayoritas daging yang dijual antara 5,8-5,9. Dimana angka normal sekitar 5,2-7. Angka ini tergolong normal dan aman dikonsumsi.
Operasi digelar karena mewaspadai pemotongan daging yang meningkat dibanding hari biasanya. Salah satu pedagang daging sapi, Hatta mengatakan, daging sapi yang dijualnya itu dipotong pada pukul 4.00 WIT.
Menurutnya, H-2 Ramadan ini, dia menambah jumlah daging sapi yang dijual. Jika biasanya dia hanya memotong dua ekor, maka H-2 Ramadan, dia menambah dua ekor sapi. Penjualan daging sapi pun mengalami kenaikan antara Rp5 ribu sampai Rp10 ribu, dari harga normal Rp70 ribu.
Operasi pasar ini rutin dilakukan DPKP Maros. Tim yang terdiri atas dokter hewan, kolektor dan paramedis ini mendatangi area penjualan daging dan ayam di pasar ini. Operasi ini digelar demi persiapan hewan ternak yang akan dikonsumsi jelang Ramadan.
Langkah ini untuk pengawasan bagi pedagang daging. Serta mengetahui adanya indikasi bahan pengawet yang mengarah pada bakteri anthrax. Operasi ini juga berguna untuk pengawasan bagi pedagang daging. Serta mengetahui adanya indikasi bahan pengawet yang mengarah pada bakteri anthrax.
"Dengan operasi pasar ini kita juga bisa mengetahui organ-organ dalam ternak, sekalian sosialisasi bahaya bakteri anthrax pada pedagang," jelasnya.
(izz)