Harga minyak dunia tergelincir
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak global hari ini sedikit turun, setelah kekhawatiran pasar atas potensi gangguan pasokan di Timur Tengah berkurang, meskipun kekerasan di Mesir meningkat.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, turun 25 sen menjadi USD107,18 per barel dalam transaksi di London. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk Agustus, turun 19 sen menjadi USD102,95 per barel.
Analis Commerzbank mengatakan, bahwa risiko pasokan telah berkurang setelah dimulainya kembali produksi di ladang minyak Libya. "Ladang minyak (Libya) memiliki tingkat produksi harian 350.000 barel dan sempat ditutup pekan lalu karena sengketa personel keamanan," ungkapnya, seperti dilansir dari AFP, Selasa (9/7/2013).
Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets, Sydney mengungkapkan, bahwa pasar sedang mengalami kemunduran teknis, setelah kenaikan belakangan ini. "Cukup banyak yang tetap fokus pada Mesir, dan pedagang tampaknya memiliki harga dalam eskalasi lebih lanjut dari kerusuhan sekarang," ujarnya.
Krisis Mesir akibat kudeta militer telah membuat khawatir investor, yang takut pasokan melalui Terusan Suez dan jalur pipa (sama-sama membawa hampir tiga juta barel per hari) terganggu. "Pada tahap ini penutupan Terusan Suez dan gangguan dalam pasokan minyak tampaknya tidak mungkin, tapi akan ada lonjakan dramatis (harga minyak) jika akhirnya terjadi," kata McCarthy.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, turun 25 sen menjadi USD107,18 per barel dalam transaksi di London. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk Agustus, turun 19 sen menjadi USD102,95 per barel.
Analis Commerzbank mengatakan, bahwa risiko pasokan telah berkurang setelah dimulainya kembali produksi di ladang minyak Libya. "Ladang minyak (Libya) memiliki tingkat produksi harian 350.000 barel dan sempat ditutup pekan lalu karena sengketa personel keamanan," ungkapnya, seperti dilansir dari AFP, Selasa (9/7/2013).
Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets, Sydney mengungkapkan, bahwa pasar sedang mengalami kemunduran teknis, setelah kenaikan belakangan ini. "Cukup banyak yang tetap fokus pada Mesir, dan pedagang tampaknya memiliki harga dalam eskalasi lebih lanjut dari kerusuhan sekarang," ujarnya.
Krisis Mesir akibat kudeta militer telah membuat khawatir investor, yang takut pasokan melalui Terusan Suez dan jalur pipa (sama-sama membawa hampir tiga juta barel per hari) terganggu. "Pada tahap ini penutupan Terusan Suez dan gangguan dalam pasokan minyak tampaknya tidak mungkin, tapi akan ada lonjakan dramatis (harga minyak) jika akhirnya terjadi," kata McCarthy.
(dmd)