Harga minyak dunia kembali ke rekor tertinggi
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak global hari ini kembali mencapai puncak dalam 14 bulan, didukung perkiraan permintaan kuat di Amerika Serikat (AS), konsumen energi terbesar di dunia.
Dilansir dari AFP, Rabu (10/7/2013), dalam kesepakatan awal, kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik menjadi USD104,87 per barel - level terakhir terlihat pada Mei 2012. Kemudian berdiri di USD104,75, naik USD1,22 dari tingkat penutupan.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus menguat ke USD108,47 per barel - terakhir mencapai tingkat tertinggi pada April - sebelum menarik kembali ke USD108,13, tapi masih naik 32 sen pada penutupan kemarin.
Minyak mentah light sweet New York sempat mencapai skala tertinggi dalam 14 bulan pada Rabu (3/7/2013) lalu, sebagai harapan terhadap stok minyak AS dan kekhawatiran pasokan di Mesir.
Data industri dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis kemarin, menunjukkan persediaan minyak AS jatuh 9 juta barel untuk pekan lalu.
Kemudian, pada Rabu (10/7/2013) waktu setempat, Administrasi Informasi Energi AS akan mengumumkan laporan resmi stok minyak yang berakhir 5 Juli. Menurut analis yang disurvei Dow Jones Newswires, cadangan minyak diperkirakan akan mengalami kemerosotan 2,9 juta barel. Hal itu menunjukkan kenaikan atas permintaan energi.
Di tempat lain, kekhawatiran atas gangguan pasokan di Timur Tengah yang disebabkan gejolak Mesir telah mereda setelah jadwal pemilu diumumkan kemarin, menyusul kudeta militer pekan lalu.
Secara terpisah, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC)memperkirakan, bahwa permintaan minyak mentah dunia akan menjemput di tingkat lebih cepat pada 2014. Tapi, mereka memperingatkan dampak potensial dari masalah ekonomi di Eropa, AS dan China.
Dilansir dari AFP, Rabu (10/7/2013), dalam kesepakatan awal, kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik menjadi USD104,87 per barel - level terakhir terlihat pada Mei 2012. Kemudian berdiri di USD104,75, naik USD1,22 dari tingkat penutupan.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus menguat ke USD108,47 per barel - terakhir mencapai tingkat tertinggi pada April - sebelum menarik kembali ke USD108,13, tapi masih naik 32 sen pada penutupan kemarin.
Minyak mentah light sweet New York sempat mencapai skala tertinggi dalam 14 bulan pada Rabu (3/7/2013) lalu, sebagai harapan terhadap stok minyak AS dan kekhawatiran pasokan di Mesir.
Data industri dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis kemarin, menunjukkan persediaan minyak AS jatuh 9 juta barel untuk pekan lalu.
Kemudian, pada Rabu (10/7/2013) waktu setempat, Administrasi Informasi Energi AS akan mengumumkan laporan resmi stok minyak yang berakhir 5 Juli. Menurut analis yang disurvei Dow Jones Newswires, cadangan minyak diperkirakan akan mengalami kemerosotan 2,9 juta barel. Hal itu menunjukkan kenaikan atas permintaan energi.
Di tempat lain, kekhawatiran atas gangguan pasokan di Timur Tengah yang disebabkan gejolak Mesir telah mereda setelah jadwal pemilu diumumkan kemarin, menyusul kudeta militer pekan lalu.
Secara terpisah, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC)memperkirakan, bahwa permintaan minyak mentah dunia akan menjemput di tingkat lebih cepat pada 2014. Tapi, mereka memperingatkan dampak potensial dari masalah ekonomi di Eropa, AS dan China.
(dmd)