Arus kapal dan barang di Pelabuhan Panjang naik 9%
A
A
A
Sindonews.com - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II Cabang Pelabuhan Panjang, Lampung menyatakan realisasi trafik arus kapal dan barang tumbuh rata-rata di atas 9 persen per tahun sejak 2010-2012.
General Manager Pelindo II Cabang Pelabuhan Panjang, Doso Agung menjelaskan, pihaknya merespon peningkatan trafik kapal dan barang maupun perkembangan cargo mix dengan pengembangan pelabuhan secara komprehensif yang mencakup revitalisasi rel kereta api Pidada-Panjang dan rekonfigurasi lahan dalam jangka pendek maupun reklamasi lahan dalam jangka menengah dan panjang.
"Pelabuhan Panjang merupakan pelabuhan outbound berorientasi ekspor dengan kargo utama curah kering dan cair, sekaligus satu dari sedikit pelabuhan Indonesia yang memiliki tiga terminal dengan spesialisasi berdasarkan jenis barang," kata Doso dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ketiga terminal tersebut adalah terminal konvensional (multipurpose), peti kemas, dan curah kering dan telah beroperasi 24 jam selama 7 hari serta telah mampu mengakomodasi kapal-kapal cukup besar hingga LOA 220 meter atau 55.000 gross ton (GT).
Pelabuhan Panjang juga merupakan pelabuhan primer di Provinsi Lampung yang tumbuh berdampingan dengan sejumlah terminal khusus di sepanjang Teluk Lampung, antara lain Dermaga Khusus Sumatera Bahtera Raya, Terminal Khusus Tunas Bara Lampung, TUKS Hanjung, TUKS Tanjung Enim Lestari dan TUKS SIP Tarahan.
"Pelindo II Cabang Panjang menyadari konsekuensi dari meningkatnya perekonomian Lampung maupun meluasnya hinterland dan foreland Pelabuhan Panjang sebagai hub beberapa komoditi penting. Kita perlu bekerja cepat dan efisien," terang dia.
General Manager Pelindo II Cabang Pelabuhan Panjang, Doso Agung menjelaskan, pihaknya merespon peningkatan trafik kapal dan barang maupun perkembangan cargo mix dengan pengembangan pelabuhan secara komprehensif yang mencakup revitalisasi rel kereta api Pidada-Panjang dan rekonfigurasi lahan dalam jangka pendek maupun reklamasi lahan dalam jangka menengah dan panjang.
"Pelabuhan Panjang merupakan pelabuhan outbound berorientasi ekspor dengan kargo utama curah kering dan cair, sekaligus satu dari sedikit pelabuhan Indonesia yang memiliki tiga terminal dengan spesialisasi berdasarkan jenis barang," kata Doso dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ketiga terminal tersebut adalah terminal konvensional (multipurpose), peti kemas, dan curah kering dan telah beroperasi 24 jam selama 7 hari serta telah mampu mengakomodasi kapal-kapal cukup besar hingga LOA 220 meter atau 55.000 gross ton (GT).
Pelabuhan Panjang juga merupakan pelabuhan primer di Provinsi Lampung yang tumbuh berdampingan dengan sejumlah terminal khusus di sepanjang Teluk Lampung, antara lain Dermaga Khusus Sumatera Bahtera Raya, Terminal Khusus Tunas Bara Lampung, TUKS Hanjung, TUKS Tanjung Enim Lestari dan TUKS SIP Tarahan.
"Pelindo II Cabang Panjang menyadari konsekuensi dari meningkatnya perekonomian Lampung maupun meluasnya hinterland dan foreland Pelabuhan Panjang sebagai hub beberapa komoditi penting. Kita perlu bekerja cepat dan efisien," terang dia.
(izz)