Menkeu: BI Rate naik, daya beli masyarakat meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan M. Chatib Basri menilai keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga (BI Rate) sampai angka 6,5 persen, menunjukkan BI dapat mengelola ekspektasi inflasi dan menjaga daya beli masyarakat agar tetap tinggi.
"Kalau BI menaikkan BI rate, di mana ekspetasi dari inflasinya bisa dikelola, akibatnya inflasinya tidak akan terlalu tinggi. Maka akibatnya daya beli masih tetap bisa tinggi. Kalau daya belinya bisa tinggi maka growth kita masih akan tetap tinggi, karena porsi dari konsumsi rumah tangga masih terjaga," papar Chatib di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (12/7/2013).
Chatib menyebut, investasi akan sedikit melambat tetapi dia merasa angka 6,5 persen tersebut masih relatif cukup aman. "Memang investasinya akan sedikit melambat, tapi saya kira 50 basis poin itu relatif cukup," ujarnya.
Dia menambahkan, porsi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebagian besar berasal dari konsumsi terutama konsumsi rumah tangga harus diselamatkan dari inflasi. Oleh karena itu Chatib menyambut baik naiknya BI Rate tersebut.
"Porsi yang paling besar dalam pertumbuhan ekonomi kita adalah konsumsi rumah tangga yaitu 55 persen. Sedangkan investasi itu sekitar 25 persen," tandas Chatib.
"Kalau BI menaikkan BI rate, di mana ekspetasi dari inflasinya bisa dikelola, akibatnya inflasinya tidak akan terlalu tinggi. Maka akibatnya daya beli masih tetap bisa tinggi. Kalau daya belinya bisa tinggi maka growth kita masih akan tetap tinggi, karena porsi dari konsumsi rumah tangga masih terjaga," papar Chatib di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (12/7/2013).
Chatib menyebut, investasi akan sedikit melambat tetapi dia merasa angka 6,5 persen tersebut masih relatif cukup aman. "Memang investasinya akan sedikit melambat, tapi saya kira 50 basis poin itu relatif cukup," ujarnya.
Dia menambahkan, porsi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebagian besar berasal dari konsumsi terutama konsumsi rumah tangga harus diselamatkan dari inflasi. Oleh karena itu Chatib menyambut baik naiknya BI Rate tersebut.
"Porsi yang paling besar dalam pertumbuhan ekonomi kita adalah konsumsi rumah tangga yaitu 55 persen. Sedangkan investasi itu sekitar 25 persen," tandas Chatib.
(gpr)