Operasi pasar tak mampu tekan kenaikan harga

Sabtu, 13 Juli 2013 - 13:43 WIB
Operasi pasar tak mampu...
Operasi pasar tak mampu tekan kenaikan harga
A A A
Sindonews.com - Pengamat Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rus'an Nasrudi menilai, kenaikan harga kebutuhan pokok saat puasa dan menjelang Lebaran adalah hal yang lazim terjadi setiap tahun.

Hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan masyarakat yang meningkat terhadap sembako. "Harga meningkat sudah pasti, karena terkait demand, kita termasuk yang esensi puasanya gagal (konsumtif), karena spendingnya lebih banyak," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (13/7/2013).

Apalagi, kata dia, sebentar lagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan mendapatkan gaji ke-13, serta para pegawai akan memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR). Meskipun harga naik hingga 400 persen, Rus'an menilai masih wajar karena kebutuhan masih jauh lebih besar.

"Karena kan ada income tambahan, suplai terbatasnya berapa sih, enggak seakomodatif dulu," ujarnya.

Dia sepakat atas rencana pemerintah mengintervensi harga dengan jalan impor sejumlah komoditas kebutuhan seperti cabai, ayam, dan daging sapi. Rus'an menilai, agar pemerintah tidak membatasi kuota impor.

"Smoothung harga, yakni intervensi, kalau operasi pasar atau pasar murah pengaruhnya tidak signifikan, tidak begitu mampu menekan harga dan inflasi," jelasnya.

Rus'an menyebutkan seperti pola-pola tahun sebelumnya, bahwa setelah Lebaran maka harga akan kembali turun. Namun, pemerintah agak sedikit terlambat mengantisipasi kenaikan harga. Seharusnya antisipasi impor sudah dilakukan sejak kuartal pertama sebelum Ramadan.

"Bukan hanya sekadar merespon kenaikan harga yang sudah terjadi, tetapi antisipasi harusnya dilaksanakan jauh-jauh hari. Lalu kalau beras misalnya bisa disimpan, tetapi kalau daging sapi saya juga tidak terlalu paham apakah ada peran intermediary yang mecari keuntungan, dalam hal ini pedagang besar. Karena para pedagang kan tak langsung membentuk harga," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0865 seconds (0.1#10.140)