Prospek pertumbuhan ekonomi Asia dipotong 6,4%
A
A
A
Sindonews.com - Sehari setelah China merilis produk domestik bruto (PDB) pada kuartal kedua 2013 melambat, Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas prospek ekonomi di kawasan berkembang menjadi 6,3 persen, dari 6,6 persen.
"Penurunan dalam perdagangan dan skala kembali ke investasi merupakan bagian dari jalur pertumbuhan yang lebih seimbang (China), dan efek knock-on laju lambat pasti menjadi perhatian daerah," kata kepala ekonom ADB, Changyong Rhee dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (16/7/2013).
Bank Pembangunan Asia juga mengupas perkiraan pertumbuhan untuk negara-negara berkembang di Asia pada 2014 menjadi 6,4 persen, dari 6,7 persen.
Pembaruan ini sedikit lebih baik dari laporan laju pertumbuhan yang diungkap ADB pada data tahun lalu, yang "relatif lambat" sebesar 6,1 persen.
"Kita melihat aktivitas lebih tenang di banyak negara berkembang Asia," ujar Rhee.
Bank yang menjangkau 45 negara di wilayah Asia Tengah dan pulau-pulau Pasifik itu tidak memasukkan Jepang dalam penurunan. Mereka memiliki pandangan sedikit lebih baik untuk negara maju tersebut.
Seperti diketahui, China melaporkan PDB pada kuartal kedua 2013 memperluas penurunan 7,5 persen, setelah melambat 7,7 persen dalam tiga bulan sebelumnya dan 7,9 persen pada kuartal terakhir 2012. Kondisi di ekonomi terbesar kedua dunia itu sangat mempengaruhi perkembangan di kawasan Asia.
"Penurunan dalam perdagangan dan skala kembali ke investasi merupakan bagian dari jalur pertumbuhan yang lebih seimbang (China), dan efek knock-on laju lambat pasti menjadi perhatian daerah," kata kepala ekonom ADB, Changyong Rhee dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (16/7/2013).
Bank Pembangunan Asia juga mengupas perkiraan pertumbuhan untuk negara-negara berkembang di Asia pada 2014 menjadi 6,4 persen, dari 6,7 persen.
Pembaruan ini sedikit lebih baik dari laporan laju pertumbuhan yang diungkap ADB pada data tahun lalu, yang "relatif lambat" sebesar 6,1 persen.
"Kita melihat aktivitas lebih tenang di banyak negara berkembang Asia," ujar Rhee.
Bank yang menjangkau 45 negara di wilayah Asia Tengah dan pulau-pulau Pasifik itu tidak memasukkan Jepang dalam penurunan. Mereka memiliki pandangan sedikit lebih baik untuk negara maju tersebut.
Seperti diketahui, China melaporkan PDB pada kuartal kedua 2013 memperluas penurunan 7,5 persen, setelah melambat 7,7 persen dalam tiga bulan sebelumnya dan 7,9 persen pada kuartal terakhir 2012. Kondisi di ekonomi terbesar kedua dunia itu sangat mempengaruhi perkembangan di kawasan Asia.
(dmd)