BLSM diduga tingkatkan permintaan daging ayam
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Direktur Utama PT Siread Produce Tbk (SIPD), Eko P Sandjojo mengatakan bahwa pergerakan harga ayam sangat dipengaruhi oleh permintaan dari kalangan konsumen dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
"Permintaaan daging ayam itu di-drive (dipengaruhi) oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah karena bila daya beli mereka naik sedikit saja, mereka yang sehari-hari tidak mengkonsumsi ayam, akan mengkonsumsi ayam ketika pendapatan mereka meningkat," ujar Eko usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Arion Swiss Bell Hotel, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Karena itu, diakui Eko, adanya Bantuan Langsung Sementara Msyarakat (BLSM) dari pemerintah sebagai kompensasi atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi cukup berdampak secara positif terhadap penjualan produk olahan ayam.
"Dengan adanya BLSM, daya beli mereka otomatis naik karena kenaikan konsumsi ayam, didorong golongan menengah ke bawah. Dengan adanya BLSM, orang itu spending (menyisihkan uangnya) untuk membeli daging ayam, apa lagi sekarang sedang momentum Ramadan," pungkasny.
Perlu diketahui, perseroan pada semester I/2013 baru mencatat penjualan bersih sebesar Rp2 triliun atau 42,55 persen dari target sepanjang tahun mencapai Rp4,7 triliun. Dengan kata lain pencapaian penjualan bersih pada semester I tahun ini belum mencapai 50 persen dari target 2013.
"Permintaaan daging ayam itu di-drive (dipengaruhi) oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah karena bila daya beli mereka naik sedikit saja, mereka yang sehari-hari tidak mengkonsumsi ayam, akan mengkonsumsi ayam ketika pendapatan mereka meningkat," ujar Eko usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Arion Swiss Bell Hotel, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Karena itu, diakui Eko, adanya Bantuan Langsung Sementara Msyarakat (BLSM) dari pemerintah sebagai kompensasi atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi cukup berdampak secara positif terhadap penjualan produk olahan ayam.
"Dengan adanya BLSM, daya beli mereka otomatis naik karena kenaikan konsumsi ayam, didorong golongan menengah ke bawah. Dengan adanya BLSM, orang itu spending (menyisihkan uangnya) untuk membeli daging ayam, apa lagi sekarang sedang momentum Ramadan," pungkasny.
Perlu diketahui, perseroan pada semester I/2013 baru mencatat penjualan bersih sebesar Rp2 triliun atau 42,55 persen dari target sepanjang tahun mencapai Rp4,7 triliun. Dengan kata lain pencapaian penjualan bersih pada semester I tahun ini belum mencapai 50 persen dari target 2013.
(rna)