Harga sembako naik, Sulsel tak akan intervensi pasar

Rabu, 17 Juli 2013 - 19:21 WIB
Harga sembako naik, Sulsel tak akan intervensi pasar
Harga sembako naik, Sulsel tak akan intervensi pasar
A A A
Sindonews.com - Meski harga sejumlah bahan komoditas dan pangan terus melonjak, namun pemerintah bersikukuh tidak akan melakukan intervensi pasar.

Berdasarkan pemantauan Komisi B DPRD Sulsel bersama Disperindag Sulsel ke pasar tradisional Pa’baeng-baeng, harga bawang merah terus mengalami lonjakan. Kenaikan mencapai Rp5 ribu per kg setiap hari.

"Satu pekan lalu saya masih menjual Rp45 ribu per kg, naik terus Rp5 ribu. Hari ini kami membeli bawang dari distributor Rp65 ribu. Jadi besok harga bawang akan kami jual Rp70 ribu per kg," kata pedagang di daerah tersebut, Nining, Rabu (17/7/2013).

Menurut dia, menggilanya harga bawang karena faktor cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan pasokan dari Bima jauh berkurang. Karena itu, dia berharap pemerintah bisa melakukan tindakan nyata, sebab jika kenaikan bawang tidak terbendung, maka diperkirakan akan mampu menembus Rp100 ribu per kilogram (kg) saat jelang Lebaran.

"Ini yang menjadi masalah kami. Harga semakin mahal tapi pendapatan kami semakin berkurang. Karena dengan kenaikan, masyarakat yang membeli semakin sedikit," katanya.

Selain bawang merah, harga telur ayam juga terus mengalami kenaikan. Jika dua hari sebelumnya Rp33 ribu per rak, saat ini mencapai Rp36 ribu per rak. Sementara, harga daging ayam dari Rp18 ribu per kg menjadi Rp27 per kg. Hanya harga cabai merah yang mengalami penurunan dari Rp70 ribu per kg pada dua hari lalu, kini mencapai Rp50 ribu per kg.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kadisperindag Sulsel, Hadi Basalamah mengatakan, kenaikan tersebut hanya bersifat temporary (sementara), sehingga pemerintah tidak perlu melakukan intervensi.

Menurut Hadi, masalah ini bukan hanya di Sulsel, tapi sudah menjadi masalah nasional. Bahkan harga di provinsi lain masih lebih tinggi dibanding di Sulsel. "Kita lihat cabai, kemarin baru panen di Jeneponto, harga langsung turun Rp20 ribu per kg," ungkapnya.

Ketua Komisi B DPRD Sulsel, Aerin Nizar mengatakan, jika kenaikan tersebut fluktuatif karena faktor cuaca. Namun dia berjanji akan melakukan rapat kerja dengan Disperindag Sulsel untuk menentukan langkah strategis.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5349 seconds (0.1#10.140)