Tender tiga pasar di Tana Toraja dilanjutkan

Jum'at, 19 Juli 2013 - 11:43 WIB
Tender tiga pasar di...
Tender tiga pasar di Tana Toraja dilanjutkan
A A A
Sindonews.com - Tender proyek pembangunan tiga pasar di Kabupaten Tana Toraja melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) yang sempat tertunda dua pekan, akhirnya dilanjutkan.

Tender tiga pasar tersebut tertunda dikarenakan adanya penyesuaian harga paska kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pembangunan tiga pasar yang ditenderkan melalui website LPSE kabupaten Tana Toraja itu yakni, pembangunan pasar Kunyi di Kecamatan Gandasil senilai Rp500 juta, pasar Salubarani di Kecamatan Gandasil senilai Rp552,71 juta, dan pembangunan pasar Patekke di Kecamatan Makale Selatan senilai Rp423,81 juta.

"Memang benar, proses tender tiga pasar yang akan dibangun tahun ini sempat tertunda. Tapi, proses tendernya sudah dilanjutkan kembali sejak dua hari lalu setelah dilakukan penyesuaian harga," ujar Kepala LPSE Tana Toraja, Muh Safar, Jumat (19/7/2013).

Menurutnya, meski mengalami penyesuaian harga akibat kenaikan BBM, besarnya pagu anggaran pembangunan tiga pasar tersebut tetap sama sebelum kenaikan harga BBM. Begitu pula pekerjaan mayor (utama) tidak berubah. Penyesuaian harga dilakukan pada nilai anggaran dari pos kegiatan yang akan dikerjakan.

Selain itu, pekerjaan minor (pendukung) juga dimungkinkan untuk dikurangi jika pagu anggaran tidak mencukupi. Namun, dia mengaku tidak tahu terkait pos kegiatan yang anggarannya mengalami penyesuaian harga, karena domain panitia lelang.

"Penyesuaian harga perlu dilakukan untuk menghitung ulang kenaikan harga bahan material. Jika masih berpatokan pada harga sebelum kenaikan BBM, kontraktor akan rugi dan realisasi pekerjaan tidak maksimal," kata Kepala Bagian Ortala pada Setda Tana Toraja itu.

Muh Safar mengatakan, saat ini proyek pengadaan jasa pemerintah yang proses tendernya diumumkan melalui LPSE dan mengalami masih mengalami penundaan yakni tender lelang pengembangan ruang dan alat kesehatan ICU, ICCU, NICU Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada senilai Rp2,3 miliar.

Sementara, Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Seluruh Indonesia (Gapensi), Jimmy Andi Lolo mendesak proyek yang proses tendernya masih tertunda segera dilanjutkan. Sehingga, pekerjaan fisik di lapangan bisa segera dimulai maka seluruh kegiatan bisa selesai dikerjakan tepat waktu.

"Kami berharap, seluruh proyek pengadaan barang/jasa yang sempat tertunda proses tendernya bisa dimulai paling lambat Agustus," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0900 seconds (0.1#10.140)