Harga minyak dunia berada di rekor tertinggi

Jum'at, 19 Juli 2013 - 19:25 WIB
Harga minyak dunia berada di rekor tertinggi
Harga minyak dunia berada di rekor tertinggi
A A A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia pada akhir pekan ini menguat ke rekor tertinggi, dipicu data positif ekonomi global yang meningkatkan prospek permintaan minyak mentah.

Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik 53 sen menjadi USD108,57 per barel, titik tertinggi baru dalam 16 bulan.

Minyak mentah Brent North Sea untuk September, naik 34 sen berdiri di angka USD109,04 per barel pada perdagangan di London. Sementara WTI telah melonjak USD1,56, Kamis (18/7/2013) waktu setempat, akhir level tertinggi sejak 1 Maret 2012.

Lonjakan besar minyak mentah New York disertai keuntungan yang sama pada harga saham di Wall Street, setelah penurunan tajam dari perkiraan klaim pengangguran AS dan lonjakan tak terduga dalam aktivitas manufaktur regional.

Pasar juga telah didukung jaminan dari Ketua Federal Reserve (Fed) Ben Bernanke, pekan ini, bahwa skema pembelian obligasi bank sebesar USD85 miliar per bulan akan disimpan di tempat selama ekonomi terbesar di dunia itu membutuhkan.

"Data ekonomi AS lebih baik dari perkiraan menyediakan harga WTI dengan momentum ke atas, begitu pula penurunan tajam stok minyak mentah AS dalam beberapa pekan terakhir," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch, seperti dilansir dari, AFP, Jumat (19/7/2013).

Laporan persediaan minyak mentah Departemen Energi AS, Rabu (17/7/2013), menunjukkan persediaan di Amerika Serikat turun 6,9 juta barel dalam pekan yang berakhir hingga 12 Juli.

Penurunan datang selama musim panas, saat warga AS turun ke jalan untuk berlibur, mengalahkan 2,2 juta barel dari perkiraan analis.

Para analis mengatakan, harga minyak akan tetap didukung tanda-tanda permintaan kuat di Amerika Serikat, konsumen minyak mentah utama dunia, serta kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah yang disebabkan gejolak politik Mesir.

Harga minyak meningkat sepanjang pekan ini, meskipun data ekonomi China, konsumen energi terbesar di dunia lemah. China melaporkan, pertumbuhan ekonomi melambat ke kecepatan 7,5 persen pada kuartal April-Juni 2013, turun dari 7,7 persen pada tiga bulan sebelumnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7234 seconds (0.1#10.140)