Pemerintah resmikan jaringan gas di Sumsel
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewujudkan komitmennya menyukseskan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
Komitmen itu diwujudkan dengan meresmikan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel).
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengatakan bahwa terdapat 4.600 sambungan rumah tangga di daerah tersebut dapat menggunakan BBG untuk kebutuhan sehari-hari. Di samping harganya lebih terjangkau dibanding BBM, gas merupakan bahan bakar yang bersih, efisien dan ramah lingkungan.
"Kami harapkan program ini berjalan maksimal. Selain mengoptimalkan gas untuk transportasi, pembangkit dan industri," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin,(22/07/2013)
Program konversi BBM ke gas untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional Kementerian ESDM untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM.
Program ini telah dilaksanakan sejak 2009 dengan pilot project di Kota Palembang dan Surabaya. Hingga 2012, pemerintah telah membangun jarigan gas kota di berbagai wilayah Indonesia sebanyak 56 ribu sambungan rumah. Tahun ini akan dilaksanakan pembangunan di kota Subang, Sidoarjo, Ogan Ilir, Blora dan Sorong.
Guna menyukseskan program ini, kata dia, pemerintah juga telah meminta para pengusaha dan produsen gas bumi untuk bekerja sama dengan menyisihkan sebagian kecil produksi gasnya.
Selain itu, dukungan juga diharapkan didukung penuh oleh pemerintah daerah dan instansi-instansi lain terkait untuk tetap berkoordinasi dan memberikan informasi kepada masyarakat yang akan menggunakan energi gas bumi.
"Secara volume kebutuhannya tidak besar, sekitar 0.5 MMSCFD lebih dari 20 ribu sambungan rumah," tutup dia.
Komitmen itu diwujudkan dengan meresmikan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel).
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengatakan bahwa terdapat 4.600 sambungan rumah tangga di daerah tersebut dapat menggunakan BBG untuk kebutuhan sehari-hari. Di samping harganya lebih terjangkau dibanding BBM, gas merupakan bahan bakar yang bersih, efisien dan ramah lingkungan.
"Kami harapkan program ini berjalan maksimal. Selain mengoptimalkan gas untuk transportasi, pembangkit dan industri," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin,(22/07/2013)
Program konversi BBM ke gas untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional Kementerian ESDM untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM.
Program ini telah dilaksanakan sejak 2009 dengan pilot project di Kota Palembang dan Surabaya. Hingga 2012, pemerintah telah membangun jarigan gas kota di berbagai wilayah Indonesia sebanyak 56 ribu sambungan rumah. Tahun ini akan dilaksanakan pembangunan di kota Subang, Sidoarjo, Ogan Ilir, Blora dan Sorong.
Guna menyukseskan program ini, kata dia, pemerintah juga telah meminta para pengusaha dan produsen gas bumi untuk bekerja sama dengan menyisihkan sebagian kecil produksi gasnya.
Selain itu, dukungan juga diharapkan didukung penuh oleh pemerintah daerah dan instansi-instansi lain terkait untuk tetap berkoordinasi dan memberikan informasi kepada masyarakat yang akan menggunakan energi gas bumi.
"Secara volume kebutuhannya tidak besar, sekitar 0.5 MMSCFD lebih dari 20 ribu sambungan rumah," tutup dia.
(rna)