Utang UMKM korban gempa DIY belum tuntas

Kamis, 25 Juli 2013 - 17:12 WIB
Utang UMKM korban gempa DIY belum tuntas
Utang UMKM korban gempa DIY belum tuntas
A A A
Sindonews.com - Utang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi korban gempa di DIY ternyata belum selesai. Bank Indonesia (BI) masih mencatat ada beberapa utang yang belum terselesaikan pemerintah, khususnya yang ada di BPR.

"Kita sedang melakukan update, tetapi yang BPR belum selesai," kata Assisten Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan yogyakarta, Djoko Raharto, pada pertemuan dengan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Kamis (25/7/2013).

Menurutnya, data-data terakhir yang ada masih periode Maret. Tercatat ada Rp27 miliar yang belum terselesaikan dari total sebelumnya Rp75 miliar. Sebagian besar yang belum selesai ini berada di bank perkreditan.

Sedangkan yang ada di bank umum milik pemerintah sudah diselesaikan dengan CSR. Bank Indonesia sebenarnya sudah melakukan koordinasi dengan Perhimpunan Perbankan Indonesia (Perbariondo) DIY.

Perbarindo juga sudah memberikan sinyal positif, untuk menyelesaikan dengan cara mereka. Namun inisiatif ini belum dilakukan, karena pusat juga menjanjikan untuk memberikan banuan melalui CSR.

"Perbarindo sebenarnya sudah siap menyelesaikan sendiri, cuma karena dijanjikan ini yang masih ditunggu," ungkapnya.

Pimpinan Wilayah KPBI DIY, Arief Budi Santosa mengatakan, pihaknya masih melakukan update data terakhir untuk periode Juni. Dipastikan utang yang ada akan mengalami pengurangan signifikan. Beberapa Bank BUMN sudah menyesalaikan tunggakan melalui CSR mereka dan penghapusan.

"Kita sudah siapkan data untuk periode Juni. Kita akan koordinasi ke pusat agar cepat selesai," ujarnya.

Kedatangan Arief ke Kadin hari ini lebih banyak sebagai ajang silaturahmi. BI siap mendukung perbaikan perekonomian di DIY untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya akan mejembatani pertemuan tripartite melibatkan pengusaha, pemerintah dan perbankan.

Selain itu, BI juga siap memfasilitasi pengusaha kecil untuk mengembangkan bisnis. Salah satunya melakukan kegiatan sosial yang ada seperti yang sudah dilakukan di Manding Bantuil.

"Kita siap fasilitasi dengan stakeholder untuk pengembangan bisnis," imbuhnya seraya mengatakan, Bank Indonesia juga kerap mencetak wirausaha muda baru melalui serangkaian kegiatan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5949 seconds (0.1#10.140)