Tiga bank sentral dunia pertahankan suku bunga
A
A
A
Sindonews.com - Tiga bank sentral terkemuka di dunia menegaskan pihaknya akan menjaga suku bunga dalam waktu yang lama, meskipun tanda-tanda perekonomian perlahan mulai membaik.
Federal Reserve (Fed), Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BOE), diperkirakan akan kembali atau memperbaiki "petunjuk maju", bahwa biaya pinjaman akan tetap sangat rendah asalkan sub-par pertumbuhan dan inflasi tidak menjadi ancaman.
Ketua Fed Ben Bernanke setelah pertemuan kebijakan bank sentral AS akan datang memberikan petunjuk baru atas jadwal pengurangan pembelian obligasi sebesar USD85 miliar per bulan.
Seperti diketahui, Fed kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian pada akhir tahun ini - pasar telah memproyeksikan awal September - dan mereka akan mengakhiri sepenuhnya pada pertengahan 2014, tergantung dari perkembangan ekonomi.
Joseph Carson, kepala ekonom AllianceBernstein, New York, mengatakan, langkah yang harus dipertahankan dalam beberapa bulan mendatang, pertumbuhan lapangan kerja di bidang jasa yang didorong kekuatan dalam konstruksi dan perbaikan di bidang manufaktur.
Angka PDB kuartal kedua, Rabu (31/7/2013) waktu setempat, diperkirakan akan menunjukkan ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 1,0 persen, hanya setengah lebih cepat dari kuartal pertama. Namun, Carson berekspektasi percepatan antara 3,0 dan 3,25 persen pada semester kedua tahun ini dan 3,5 persen pada 2014.
Meskipun pemulihan baru saja menandai akhir tahun keempat, tampak dalam banyak hal seolah-olah itu baru saja berlangsung. "Kami mendapatkan awal siklus industri dari otomotif hingga perumahan mulai memberikan kepemimpinan. Kami mulai mendapatkan pasar tenaga kerja yang baik. Dan, kami memiliki inflasi yang rendah, sebagai fitur tahap awal dari sebuah siklus," kata Carson, seperti dilansir dari Reuters, Senin (29/7/2013).
Zona euro juga berharap akhir yang lebih baik pada tahun ini, setelah survei manajer pembelian (PMI) pekan lalu 'menunjukkan ekonomi keluar dari posisi terbawahnya setelah enam kuartal kontraksi.
Namun, dengan perkiraan pengangguran telah tinggal di rekor tertinggi 12,2 persen pada Juni dan inflasi diperkirakan akan berada di bawah target 1,6 persen, Presiden ECB Mario Draghi kemungkinan akan menegaskan kembali mempertahankan suku bunga rendah atau diperpanjang pada periode selanjutnya.
Grant Lewis, ekonom Daiwa Capital Markets di London, tidak mengharapkan pengurangan dalam tingkat kebijakan utama ECB, yang saat ini berada pada rekor rendah 0,5 persen. "Ingat inflasi sangat rendah dan risiko yang kuat pada sisi negatifnya," kata Lewis.
Sementara BOE diperkirakan akan tetap menahan suku bunga- meski mungkin mengeluarkan pernyataan dovish lain - menjelang laporan inflasi kuartalan berikutnya pada 7 Agustus mendatang.
Hal ini akan memberikan patokan baru bagi Gubernur BOE Mark Carney, seperti yang dilakukan Bernanke, kondisi apa yang harus dipenuhi sebelum memanggil bank sentral membeli obligasi dan ketika rekor suku bunga rendah akan mulai naik.
Federal Reserve (Fed), Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BOE), diperkirakan akan kembali atau memperbaiki "petunjuk maju", bahwa biaya pinjaman akan tetap sangat rendah asalkan sub-par pertumbuhan dan inflasi tidak menjadi ancaman.
Ketua Fed Ben Bernanke setelah pertemuan kebijakan bank sentral AS akan datang memberikan petunjuk baru atas jadwal pengurangan pembelian obligasi sebesar USD85 miliar per bulan.
Seperti diketahui, Fed kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian pada akhir tahun ini - pasar telah memproyeksikan awal September - dan mereka akan mengakhiri sepenuhnya pada pertengahan 2014, tergantung dari perkembangan ekonomi.
Joseph Carson, kepala ekonom AllianceBernstein, New York, mengatakan, langkah yang harus dipertahankan dalam beberapa bulan mendatang, pertumbuhan lapangan kerja di bidang jasa yang didorong kekuatan dalam konstruksi dan perbaikan di bidang manufaktur.
Angka PDB kuartal kedua, Rabu (31/7/2013) waktu setempat, diperkirakan akan menunjukkan ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 1,0 persen, hanya setengah lebih cepat dari kuartal pertama. Namun, Carson berekspektasi percepatan antara 3,0 dan 3,25 persen pada semester kedua tahun ini dan 3,5 persen pada 2014.
Meskipun pemulihan baru saja menandai akhir tahun keempat, tampak dalam banyak hal seolah-olah itu baru saja berlangsung. "Kami mendapatkan awal siklus industri dari otomotif hingga perumahan mulai memberikan kepemimpinan. Kami mulai mendapatkan pasar tenaga kerja yang baik. Dan, kami memiliki inflasi yang rendah, sebagai fitur tahap awal dari sebuah siklus," kata Carson, seperti dilansir dari Reuters, Senin (29/7/2013).
Zona euro juga berharap akhir yang lebih baik pada tahun ini, setelah survei manajer pembelian (PMI) pekan lalu 'menunjukkan ekonomi keluar dari posisi terbawahnya setelah enam kuartal kontraksi.
Namun, dengan perkiraan pengangguran telah tinggal di rekor tertinggi 12,2 persen pada Juni dan inflasi diperkirakan akan berada di bawah target 1,6 persen, Presiden ECB Mario Draghi kemungkinan akan menegaskan kembali mempertahankan suku bunga rendah atau diperpanjang pada periode selanjutnya.
Grant Lewis, ekonom Daiwa Capital Markets di London, tidak mengharapkan pengurangan dalam tingkat kebijakan utama ECB, yang saat ini berada pada rekor rendah 0,5 persen. "Ingat inflasi sangat rendah dan risiko yang kuat pada sisi negatifnya," kata Lewis.
Sementara BOE diperkirakan akan tetap menahan suku bunga- meski mungkin mengeluarkan pernyataan dovish lain - menjelang laporan inflasi kuartalan berikutnya pada 7 Agustus mendatang.
Hal ini akan memberikan patokan baru bagi Gubernur BOE Mark Carney, seperti yang dilakukan Bernanke, kondisi apa yang harus dipenuhi sebelum memanggil bank sentral membeli obligasi dan ketika rekor suku bunga rendah akan mulai naik.
(dmd)