Konsumsi Listrik Lebaran diperkirakan turun 15%
A
A
A
Sindonews.com - Konsumsi listrik menjelang Lebaran diperkirakan turun 10-15 persen dari total kebutuhan normal 40.000 megawatt (mw). Lantaran selama Lebaran kawasan industri tidak beraktivitas.
"Kawasan industri itu berhenti bekerja, sehingga listrik di seluruh Indonesia itu akan turun pemakaiannya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Dia menuturkan, penurunan konsumsi listrik tersebut akan dioptimalkan ke daerah. Penggeseran daya listrik dari kawasan industri ini dilakukan melalui sistem yang telah dibangun oleh PLN.
"Beda dengan BBM, listrik ini lebih mudah penggeseran jadi tidak usah ada kekhawatiran juga soal listrik," katanya.
Sementara untuk BBM, konsumsi premium akan mengalami puncaknya pada H-5 Lebaran dengan peningkatan sekitar 33 persen atau sekitar 107,277 kiloliter (kl). Sedangkan BBM jenis solar diperkirakan justru mengalami penurunan sekitar 5 persen atau 38.628 kl dari konsumsi normal.
"Kawasan industri itu berhenti bekerja, sehingga listrik di seluruh Indonesia itu akan turun pemakaiannya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Dia menuturkan, penurunan konsumsi listrik tersebut akan dioptimalkan ke daerah. Penggeseran daya listrik dari kawasan industri ini dilakukan melalui sistem yang telah dibangun oleh PLN.
"Beda dengan BBM, listrik ini lebih mudah penggeseran jadi tidak usah ada kekhawatiran juga soal listrik," katanya.
Sementara untuk BBM, konsumsi premium akan mengalami puncaknya pada H-5 Lebaran dengan peningkatan sekitar 33 persen atau sekitar 107,277 kiloliter (kl). Sedangkan BBM jenis solar diperkirakan justru mengalami penurunan sekitar 5 persen atau 38.628 kl dari konsumsi normal.
(rna)