BRI targetkan KKPE Rp60 miliar untuk tahap awal
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) siap melakukan penyaluran Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) sebesar Rp60 miliar. Kredit tahap pertama tersebut akan disalurkan untuk 500 peternak dan petani sorgum yang dibina perusahaan BUMN, PT Berdikari.
Rencananya nilai kredit tersebut akan terus bertambah sesuai kebutuhan. Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BBRI, Djarot Kususmayakti mengatakan, kredit ini bagian dari pembiayaan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) pola kemitraan untuk pembiayaan kepada peternak sapi dan petani sorgum binaan PT Berdikari.
"Pembiayaan tahap awal sebesar Rp60 miliar akan terus berkembang untuk kedepannya. Pada prinsipnya kami siap tambah sesuai kebutuhan," ujar Djarot saat jumpa persnya di Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Dia menjelaskan, skema penyaluran KKPE peternakan sapi dengan PT Berdikari, menerapkan pola kemitraan inti plasma bersama peternak sapi potong dengan fokus di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Djarot mengatakan, saat ini untuk penyaluran KKPE secara nasional masih dikuasai BRI dengan pangsa pasar sebesar 65,61 persen dengan total kredit sebesar Rp2,9 triliun. PT Berdikari akan bertindak sebagai penjaminan pasar (off taker) dan penjamin kredit atas kelompok binaan.
Selain itu, PT Berdikari juga melakukan pendampingan budidaya terhadap kelompok peternak. "Pengembanan pola kemitraan kedepannya akan bermitra dengan 500 peternak sapi potong," ujarnya.
Pada akhir 2012, market share BRI untuk penyaluran KPPE secara nasional mencapai 63,55 persen atau sebesar Rp2,46 triliun. "Mitra KKPE ada 19 lebih, swasta dan BUMN. Swasta pertanian dan peternakan, namun relatif kecil-kecil. Tapi ada juga swasta kecil plasmanya banyak. Penyaluran lebih besar lewat BUMN," tuturnya.
Pemerintah mematok penyaluran KKPE sebesar Rp2 triliun pada tahun ini, naik lebih dari dua kali lipat dibanding Rp900 miliar untuk penyaluran tahun lalu. KKPE merupakan skema kredit yang diterapkan dengan pola penyaluran executing.
"Semester dua nanti KKPE lebih besar lagi, karena ini program bagus. Program ketahanan pangan berkepentingan untuk rakyat banyak. Penyalurannya akan kita lakukan sinergi. Dengan hitungan kami, target akan terlewati," ujarnya.
Rencananya nilai kredit tersebut akan terus bertambah sesuai kebutuhan. Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BBRI, Djarot Kususmayakti mengatakan, kredit ini bagian dari pembiayaan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) pola kemitraan untuk pembiayaan kepada peternak sapi dan petani sorgum binaan PT Berdikari.
"Pembiayaan tahap awal sebesar Rp60 miliar akan terus berkembang untuk kedepannya. Pada prinsipnya kami siap tambah sesuai kebutuhan," ujar Djarot saat jumpa persnya di Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Dia menjelaskan, skema penyaluran KKPE peternakan sapi dengan PT Berdikari, menerapkan pola kemitraan inti plasma bersama peternak sapi potong dengan fokus di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Djarot mengatakan, saat ini untuk penyaluran KKPE secara nasional masih dikuasai BRI dengan pangsa pasar sebesar 65,61 persen dengan total kredit sebesar Rp2,9 triliun. PT Berdikari akan bertindak sebagai penjaminan pasar (off taker) dan penjamin kredit atas kelompok binaan.
Selain itu, PT Berdikari juga melakukan pendampingan budidaya terhadap kelompok peternak. "Pengembanan pola kemitraan kedepannya akan bermitra dengan 500 peternak sapi potong," ujarnya.
Pada akhir 2012, market share BRI untuk penyaluran KPPE secara nasional mencapai 63,55 persen atau sebesar Rp2,46 triliun. "Mitra KKPE ada 19 lebih, swasta dan BUMN. Swasta pertanian dan peternakan, namun relatif kecil-kecil. Tapi ada juga swasta kecil plasmanya banyak. Penyaluran lebih besar lewat BUMN," tuturnya.
Pemerintah mematok penyaluran KKPE sebesar Rp2 triliun pada tahun ini, naik lebih dari dua kali lipat dibanding Rp900 miliar untuk penyaluran tahun lalu. KKPE merupakan skema kredit yang diterapkan dengan pola penyaluran executing.
"Semester dua nanti KKPE lebih besar lagi, karena ini program bagus. Program ketahanan pangan berkepentingan untuk rakyat banyak. Penyalurannya akan kita lakukan sinergi. Dengan hitungan kami, target akan terlewati," ujarnya.
(izz)