Produksi dodol Garut melonjak tiga kali lipat

Sabtu, 03 Agustus 2013 - 18:30 WIB
Produksi dodol Garut...
Produksi dodol Garut melonjak tiga kali lipat
A A A
Sindonews.com - Produksi makanan oleh-oleh dodol Garut meningkat menjelang Lebaran 2013. Sejumlah sentra pembuatan makanan khas Garut ini berlomba-lomba meningkatkan produknya hingga tiga kali lipat dari biasanya.

Salah satu produsen dodol Garut terbesar, Dodol Picnic, setidaknya meningkatkan kapasitas produksinya hingga tujuh ton per hari. Padahal, biasanya produksi dodol di pabrik ini hanya sekitar tiga atau empat ton dalam sehari.

"Dodol Garut merupakan makanan oleh-oleh yang sifatnya musiman. Akan banyak dicari di saat musim tertentu, misalnya musim libur nasional, liburan sekolah, termasuk Lebaran. Makanya, permintaan dodol untuk oleh-oleh dari konsumen dan agen selalu mengalami peningkatan di waktu-waktu seperti ini," kata Direktur PT Herlinah Cipta Pratama, Ato Hermanto di Pabrik Dodol Picnic, Sabtu (3/8/2013).

Menurut Ato, peningkatan produksi hingga tujuh ton perhari ini setidaknya telah dimulai sejak awal Ramadan. Sejak saat itu, permintaan dodol Garut di beberapa lokasi penjualan oleh-oleh Garut dan sejumlah agen di wilayah Garut, Jawa barat, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi), hingga di Pulau Sumatera selalu mengalami peningkatan signifikan.

"Meningkatnya produksi, sudah tentu akan diikuti oleh peningkatan konsumsi bahan baku untuk pembuatan dodol Garut," ucapnya.

Bahan baku utama dodol Garut adalah ketan dan gula. Disebutkan Ato, besaran dua komponen bahan baku utama ini hanya setengah dari jumlah produksi yang dihasilkan.

"Bila dodol Garut yang diproduksi sebanyak tujuh ton, berarti banyaknya gula dan ketan hanya setengahnya saja, yaitu masing-masing 3,5 ton per hari. Sama halnya dengan produksi harian bila tidak seramai seperti saat ini. Misalnya produksi dodol sebanyak empat ton sehari, berarti bahan baku gula dan ketan cuma sebanyak dua ton saja," ungkapnya.

Dia memaparkan, biasanya para produsen makanan, khususnya dodol, akan kesulitan memperoleh bahan baku menjelang hari-hari besar. Pasalnya, di waktu-waktu tertentu kesediaan bahan baku akan sulit diperoleh.

"Dodol Garut pasti membutuhkan ketan asal Garut sebagai bahan baku. Bukan hanya kami, produsen dodol lainnya pun akan ikut membutuhkan ketan ini. Makanya tidak aneh bila para produsen selalu berebut ketan untuk meningkatkan produksinya. Namun, selama ini hambatan ini dapat kita atasi dengan baik karena kami memiliki pola kemitraan yang baik dengan para petaninya langsung," paparnya.

Meningkatnya produksi dan konsumsi bahan baku, praktis jam kerja para karyawan pun meningkat. Pada musim ramai liburan seperti sekarang, jam kerja karyawan dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Bila di hari biasa, jam kerja dimulai sejak pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB. Mesi mengalami penambahan jam kerja, para karyawan pun mendapat kompensasi tambahan atas jam kerja mereka. Jadi mereka lebih semangat lagi dalam bekerja," kata Dikdik Jaenudin, Bagian Umum PT Herlinah Cipta Pratama.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1285 seconds (0.1#10.140)