Harga ayam di Wajo kembali melambung
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki H-4 Hari Raya Idhul Fitri, harga ayam mulai melambung. Pantauan SINDO di pasar Gilireng, Minggu (4/8/2013) harga ayam potong naik dari Rp50 ribu menjadi Rp55 ribu, bahkan ayam yang berukuran lebih besar sedikit mencapai Rp70 ribu per ekor.
Sementara harga ayam sebelum memasuki bulan Ramadan Rp25 ribu per ekor dan menembus harga Rp50 ribu per ekor pada awal Ramadan.
Kenaikan juga terjadi pada telur ayam ras dengan harga Rp1.500 dari Rp1.250, sementara harga telur ayam kampung tetap yakni Rp2.000 per butir.
Harga terigu juga mengalami kenaikan Rp8 ribu menjadi Rp9 ribu. Begitu pula dengan harga bawang mengalami kenaikan dari Rp60 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram. Bawang putih, juga naik dari Rp15 ribu menjadi Rp20 ribu per kilogram.
"Kami juga membelinya mahal, karena menurut pedagang tempat kami beli, pasokan kurang," kata salah seorang pedagang bawang, Wati di pasar Tempe Sengkang.
Sementara itu, Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru yang melakukan pantauan di pasar sentral Sengkang, menilai meski ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, namun hal itu dinilai tidak membawa pengaruh berlebihan kepada masyarakat.
"Kenaikan ini sejalan dengan hukum ekonomi, dimana jika permintaan pasar meningkat, stok barang kurang, pasti harga akan mengalami kenaikan," katanya.
Menurutnya, dari beberapa kenaikan harga bahan pokok tersebut, masih diimbangi dengan tersedianya bahan-bahan alternatif.
"Ketersediaan bahan alternatif itu pasti akan meringankan masyarakat untuk memilih bahan dasar lainnya yang mengalami kenaikan harga," kata Burhanuddin.
Sementara harga ayam sebelum memasuki bulan Ramadan Rp25 ribu per ekor dan menembus harga Rp50 ribu per ekor pada awal Ramadan.
Kenaikan juga terjadi pada telur ayam ras dengan harga Rp1.500 dari Rp1.250, sementara harga telur ayam kampung tetap yakni Rp2.000 per butir.
Harga terigu juga mengalami kenaikan Rp8 ribu menjadi Rp9 ribu. Begitu pula dengan harga bawang mengalami kenaikan dari Rp60 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram. Bawang putih, juga naik dari Rp15 ribu menjadi Rp20 ribu per kilogram.
"Kami juga membelinya mahal, karena menurut pedagang tempat kami beli, pasokan kurang," kata salah seorang pedagang bawang, Wati di pasar Tempe Sengkang.
Sementara itu, Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru yang melakukan pantauan di pasar sentral Sengkang, menilai meski ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, namun hal itu dinilai tidak membawa pengaruh berlebihan kepada masyarakat.
"Kenaikan ini sejalan dengan hukum ekonomi, dimana jika permintaan pasar meningkat, stok barang kurang, pasti harga akan mengalami kenaikan," katanya.
Menurutnya, dari beberapa kenaikan harga bahan pokok tersebut, masih diimbangi dengan tersedianya bahan-bahan alternatif.
"Ketersediaan bahan alternatif itu pasti akan meringankan masyarakat untuk memilih bahan dasar lainnya yang mengalami kenaikan harga," kata Burhanuddin.
(gpr)