Bawang merah menghilang di Mamuju

Senin, 05 Agustus 2013 - 14:06 WIB
Bawang merah menghilang di Mamuju
Bawang merah menghilang di Mamuju
A A A
Sindonews.com - Bawang merah menghilang di Pasar Sentral Mamuju. Rempah-rempah pokok masakan ini tidak dijumpai satu siung pun di setiap lapak penjual.

Kondisi ini merepotkan para ibu rumah tangga dan pedagang masakan jadi. Seperti diungkapkan salah seorang warga kawasan Simboro Mamuju, Hasanah Ahmad. Dia sudah berkeliling dan mendatangi penjual satu per satu dan semua jawabannya seragam.

"Saya tidak menyangka bawang merah benar-benar tidak ada di pasar. Semua penjual bahan makanan mengaku kosong dan tidak ada pasokan. Saya kemudian ke Pasar Baru, Alhamdulillah mendapatkan bawah merah. Tapi kecil-kecil dan sepertinya stok lama," tuturnya, Senin (5/8/2013).

Salah seorang penjual makanan jadi, Wardah mengatakan, kondisi ini cukup parah, apalagi Lebaran sudah sangat dekat. Dia dan Hasanah terpaksa harus mengganti bawang merah dengan racikan sachet yang siap saji. Namun, di Mamuju bahan itu masih jarang. "Atau memang racikan yang kami cari sudah laku terjual," kata Wardah.

Salah seorang penjual bahan makanan, Aminah mengaku, bawang merah sudah mulai menipis di Pasar Sentral sejak Sabtu (3/8/2013). Menurut informasi yang beredar, bawah merah akan segera dipasok dari luar Mamuju.

"Tapi waktunya tahu. Sejak bawang merah langka, harganya mencapai Rp90 ribu per kilogram. Kami hanya menjual, tidak tahu penyebab tidak adanya bawang merah ini," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi ke pihak Disperindag Mamuju tidak membuahkan hasil. Pemerintah sudah meliburkan pegawainya sejak Jumat (2/8/2013).

Dari informasi yang dihimpun di Pasar Sentral dan Pasar Baru Mamuju, kondisi ini sebagai kurangnya antisipasi pemerintah terhadap bahan makanan. Apalagi kelangkaan sering terjadi di Mamuju sejak harga BBM naik.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3047 seconds (0.1#10.140)