Target harga saham GEMA Rp680-770/saham
A
A
A
Sindonews.com - Harga saham emiten properti, PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA) hingga akhir tahun ini diprediksi akan berada di kisaran Rp680-Rp770 per lembar saham. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, saham perseroan ditutup naik Rp20 menjadi Rp550 per saham.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Madjid Abdillah menuturkan bahwa target harga saham GEMA didukung prospek emiten properti dan kinerja perseroan yang positif di tahun ini.
"Kami memiliki pandangan positif pada sektor properti, yang didukung oleh kondisi demografi dan ekonomi negara yang kuat," kata dia dalam risetnya baru-baru ini.
Menurut Madjid, GEMA diuntungkan dari permintaan yang kuat pada pasokan kantor dan perumahan di Jakarta sebagai hasil dari ekspansi agresif perusahaan nasional dan multinasional.
Di samping itu, kinerja keuangan GEMA pada tahun lalu yang positif, dimana perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp598 miliar didukung meningkatnya jumlah proyek yang diperoleh.
Namun, capaian pendapaan tersebut di bawah proyeksi Pefindo, yang sebelumnya ditargetkan bisa mencapai Rp625 miliar. Kendati demikian, perseroan berhasil mencatat leverage lebih baik.
"Kami mencatat bahwa utang perusahaan terhadap ekuitas (DER) menurun dari 4,3 kali di tahun 2009 menjadi 1,7 kali di kuartal I/2013," ujarnya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa kemampuan GEMA untuk membayar utang jangka pendek meningkat. Interest coverage ratio perseroan tercatat sebesar 9,6 kali di tiga bulan pertama tahun ini atau naik dari 2,6 kali di tahun 2010.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Madjid Abdillah menuturkan bahwa target harga saham GEMA didukung prospek emiten properti dan kinerja perseroan yang positif di tahun ini.
"Kami memiliki pandangan positif pada sektor properti, yang didukung oleh kondisi demografi dan ekonomi negara yang kuat," kata dia dalam risetnya baru-baru ini.
Menurut Madjid, GEMA diuntungkan dari permintaan yang kuat pada pasokan kantor dan perumahan di Jakarta sebagai hasil dari ekspansi agresif perusahaan nasional dan multinasional.
Di samping itu, kinerja keuangan GEMA pada tahun lalu yang positif, dimana perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp598 miliar didukung meningkatnya jumlah proyek yang diperoleh.
Namun, capaian pendapaan tersebut di bawah proyeksi Pefindo, yang sebelumnya ditargetkan bisa mencapai Rp625 miliar. Kendati demikian, perseroan berhasil mencatat leverage lebih baik.
"Kami mencatat bahwa utang perusahaan terhadap ekuitas (DER) menurun dari 4,3 kali di tahun 2009 menjadi 1,7 kali di kuartal I/2013," ujarnya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa kemampuan GEMA untuk membayar utang jangka pendek meningkat. Interest coverage ratio perseroan tercatat sebesar 9,6 kali di tiga bulan pertama tahun ini atau naik dari 2,6 kali di tahun 2010.
(gpr)