Masih malas, IHSG akan bergerak sideways
A
A
A
Sindonews.com - Setelah sempat terjungkal di awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya masih akan bergerak sideways terimbas masih minimnya sentimen positif yang ada pasca libur panjang Lebaran.
"Dalam perdagangan Selasa ini, IHSG saya perkirakan juga belum banyak bergerak alias sideways," ujar Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Selasa (13/8/2013).
Dimana, lanjut Edwin, fokus perdagangan kembali tertuju atas saham berbasis komoditas seiring kenaikan tajam harga timah dan nikel ditengah stabilnya harga minyak mentah, Nymex Oil, di kisaran USD106/barrel yang kemudian diharapkan dapat mendorong perbaikan harga coal setelah data EXIM China menunjukkan kenaikan cukup signifikan.
Bahkan, tambahnya, secara teknikal pun, IHSG masih menunjukkan tren bearish yang membuatnya betah berada di zona merah.
"IHSG akan berada pada kisaran 4,551 - 4,628. Pola Black Opening Marubozu terbentuk atas IHSG mengindikasikan Bearish Reversal di hari Selasa," pungkasnya.
Menilik perdagangan kemarin, setelah minggu lalu Dow Jones turun -232.85 poin (-1.49 persen) yang menjadikan minggu terburuk sejak Juni 2013, seiring kecilnya alasan investor untuk melakukan pembelian maka di awal pekan Dow Jones kembali terkena minor profit taking sebesar -5.83 poin (-0.04 persen).
Dow Jones pun akhirnya ditutup di level 15419.68 diiringi kejatuhan The Vix sebesar -4.47 persen ditutup dilevel 12.81.
Pelemahan itu juga terjadi ditengah pemerintah AS membukukan defisit anggaran bulan Juli sebesar USD98 miliar, lebih besar dibandingkan polling ekonom yang memperkirakan defisit sebesar USD96 miliar.
Begitu halnya IHSG sebelum libur panjang Lebaran turun -18.12 poin (-0.39 persen) diiringi Net Sell Asing -Rp230.4 miliar secara akurat akhirnya IHSG pun tumbang pada perdagangan perdananya pasca libur panjang Lebaran.
"Di awal pekan, seperti perkiraan saya sebelumnya seiring kejatuhan Bursa Regional lainnya, terkena aksi profit taking sebesar -43 poin (-0.93 persen) diiringi net sell asing Rp278.2 miliar menjadikan net sell Asing YTD sebesar -Rp5.54 triliun," tutup Edwin.
"Dalam perdagangan Selasa ini, IHSG saya perkirakan juga belum banyak bergerak alias sideways," ujar Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Selasa (13/8/2013).
Dimana, lanjut Edwin, fokus perdagangan kembali tertuju atas saham berbasis komoditas seiring kenaikan tajam harga timah dan nikel ditengah stabilnya harga minyak mentah, Nymex Oil, di kisaran USD106/barrel yang kemudian diharapkan dapat mendorong perbaikan harga coal setelah data EXIM China menunjukkan kenaikan cukup signifikan.
Bahkan, tambahnya, secara teknikal pun, IHSG masih menunjukkan tren bearish yang membuatnya betah berada di zona merah.
"IHSG akan berada pada kisaran 4,551 - 4,628. Pola Black Opening Marubozu terbentuk atas IHSG mengindikasikan Bearish Reversal di hari Selasa," pungkasnya.
Menilik perdagangan kemarin, setelah minggu lalu Dow Jones turun -232.85 poin (-1.49 persen) yang menjadikan minggu terburuk sejak Juni 2013, seiring kecilnya alasan investor untuk melakukan pembelian maka di awal pekan Dow Jones kembali terkena minor profit taking sebesar -5.83 poin (-0.04 persen).
Dow Jones pun akhirnya ditutup di level 15419.68 diiringi kejatuhan The Vix sebesar -4.47 persen ditutup dilevel 12.81.
Pelemahan itu juga terjadi ditengah pemerintah AS membukukan defisit anggaran bulan Juli sebesar USD98 miliar, lebih besar dibandingkan polling ekonom yang memperkirakan defisit sebesar USD96 miliar.
Begitu halnya IHSG sebelum libur panjang Lebaran turun -18.12 poin (-0.39 persen) diiringi Net Sell Asing -Rp230.4 miliar secara akurat akhirnya IHSG pun tumbang pada perdagangan perdananya pasca libur panjang Lebaran.
"Di awal pekan, seperti perkiraan saya sebelumnya seiring kejatuhan Bursa Regional lainnya, terkena aksi profit taking sebesar -43 poin (-0.93 persen) diiringi net sell asing Rp278.2 miliar menjadikan net sell Asing YTD sebesar -Rp5.54 triliun," tutup Edwin.
(gpr)