Lebaran, okupansi hotel di Lahat meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Hasil evaluasi yang dilakukan sejumlah hotel dan penginapan di Kabupaten Lahat selama Lebaran tingkat hunian (okupansi) mengalami peningkatan.
Kondisi ini berbanding pada masa satu pekan puasa yang menurun hingga angka 50 persen dari hari kerja biasa. Namun, selama musim liburan Lebaran yang lalu, angka ini justru berbalik dan menujukkan angka yang positif.
Wakil General Manager Grand Zuri Hotel, Yohanes Christianto mengatakan, momen liburan Lebaran Idul Fitri tahun ini, angka okupansi atau pengunjung di hotelnya mengalami peningkatan yang lumayan signifikan adanya, khususnya dari kalangan individual, maupun corporate sekalipun.
“Jika sebelumnya di awal Ramadan ada grafik penurunan pengunjung. Tapi Alhamdulillah di musim liburan kemarin, peningkatan mulai tecatat di Grand Zuri Lahat,” ungkap Yulius, Selasa (13/8/2013).
Ia juga telah diprediksi sejak awal, dimana sejak masuknya pekan kedua Ramadan, peningkatan tingkat hunian dipastikan terus terjadi, hingga Idul Fitri tiba, terlebih lagi mulai masuknya masa-masa mudik.
“Kita mencatat, peningkatan dalam seharinya berkisar 30-40 persen, khususnya pemudik yang hendak berpergian ke daerah Medan, Bengkulu atau lainnya yang kemalaman tiba di Lahat, lalu memilih istirahat dulu,” ujarnya.
Ditambahkannya, pihak hotel sendiri kedepan tetap akan mempertahankan terobosan dan program-program khusus, demi memancing minat pengunjung yang akan menginap di hotelnya. Mulai dari potongan harga atau diskon tertentu, hingga bonus-bonus lainnya yang dijanjikan akan diberikan kepada pengunjung itu sendiri.
“Semuanya demi memancing minat dan kunjungan konsumen. Grand Zuri Lahat bakal selalu memberikan pelayanan maksimal dan terbaik adanya,” tegasnya.
Terpisah, Direktur Hotel Bukit Serelo, Isman F juga mengatakan hal serupa. Fenomena menurunnya tingkat pengunjung juga sempat terjadi di hotel yang dipimpinnya itu, khususnya di awal-awal Ramadan lalu. Namun, semuanya kembali normal serta bahkan meningkat di musim liburan Idul Fitri ini.
“Rata-rata peningkatan hingga 70 persenan, semuanya adalah para pemudik yang transit atau singgah di Lahat sebelum kembali melanjutkan perjalanannya,” pungkasnya.
Kondisi ini berbanding pada masa satu pekan puasa yang menurun hingga angka 50 persen dari hari kerja biasa. Namun, selama musim liburan Lebaran yang lalu, angka ini justru berbalik dan menujukkan angka yang positif.
Wakil General Manager Grand Zuri Hotel, Yohanes Christianto mengatakan, momen liburan Lebaran Idul Fitri tahun ini, angka okupansi atau pengunjung di hotelnya mengalami peningkatan yang lumayan signifikan adanya, khususnya dari kalangan individual, maupun corporate sekalipun.
“Jika sebelumnya di awal Ramadan ada grafik penurunan pengunjung. Tapi Alhamdulillah di musim liburan kemarin, peningkatan mulai tecatat di Grand Zuri Lahat,” ungkap Yulius, Selasa (13/8/2013).
Ia juga telah diprediksi sejak awal, dimana sejak masuknya pekan kedua Ramadan, peningkatan tingkat hunian dipastikan terus terjadi, hingga Idul Fitri tiba, terlebih lagi mulai masuknya masa-masa mudik.
“Kita mencatat, peningkatan dalam seharinya berkisar 30-40 persen, khususnya pemudik yang hendak berpergian ke daerah Medan, Bengkulu atau lainnya yang kemalaman tiba di Lahat, lalu memilih istirahat dulu,” ujarnya.
Ditambahkannya, pihak hotel sendiri kedepan tetap akan mempertahankan terobosan dan program-program khusus, demi memancing minat pengunjung yang akan menginap di hotelnya. Mulai dari potongan harga atau diskon tertentu, hingga bonus-bonus lainnya yang dijanjikan akan diberikan kepada pengunjung itu sendiri.
“Semuanya demi memancing minat dan kunjungan konsumen. Grand Zuri Lahat bakal selalu memberikan pelayanan maksimal dan terbaik adanya,” tegasnya.
Terpisah, Direktur Hotel Bukit Serelo, Isman F juga mengatakan hal serupa. Fenomena menurunnya tingkat pengunjung juga sempat terjadi di hotel yang dipimpinnya itu, khususnya di awal-awal Ramadan lalu. Namun, semuanya kembali normal serta bahkan meningkat di musim liburan Idul Fitri ini.
“Rata-rata peningkatan hingga 70 persenan, semuanya adalah para pemudik yang transit atau singgah di Lahat sebelum kembali melanjutkan perjalanannya,” pungkasnya.
(gpr)