Komisi Eropa peringatkan pemulihan rapuh zona euro
A
A
A
Sindonews.com - Zona euro akhirnya lolos dalam resesi 18 bulan yang melumpuhkan jutaan pekerjaan. Namun, komisi Eropa dengan cepat memperingatkan bahwa reformasi struktural sulit, termasuk kebijakan penghematan tidak populer harus dikejar tanpa membiarkan naik, agar pemulihan bertahan.
"Cara masih sangat panjang sebelum kita mencapai tujuan akhir pertumbuhan berkelanjutan yang memberikan lebih banyak pekerjaan," kata Komisaris Uni Eropa Urusan Ekonomi, Olli Rehn, seperti dilansir dari AFP, Rabu (14/8/2013).
Sebanyak 17 negara zona euro, rumah bagi sekitar 340 juta orang, tumbuh 0,3 persen dalam tiga bulan sampai Juni 2013, melampaui perkiraan analis 0,2 persen.
Sebaliknya pada kuartal pertama, perekonomian menyusut 0,3 persen, memperpanjang resesi - didefinisikan sebagai laporan negatif berturut-turut.
"Zona euro harus menjaga laju reformasi ekonomi, mendapatkan kembali kontrol atas gunung utang dan membangun pilar persatuan ekonomi serta moneter dengan tidak memberikan celah bagi bankir nakal yang tidak bertanggung jawab," tandas Rehn.
Kantor statistik Eropa, Eurostat menunjukkan sebanyak 17 negara zona euro membutuhkan waktu tujuh kuartal untuk kembali ke pertumbuhan 0,3 persen, disesuaikan secara musiman. Masing-masing ekonomi Spanyol turun 0,1 persen pada kuartal ini, sementara Italia dan Belanda susut 0,2 persen. Situasi tersebut ditebus Portugal yang membukukan ekspansi 1,1 persen, sebagai pertumbuhan tercepat di zona euro dalam tiga bulan sampai Juni.
Sementara pertumbuhan dua negara terbesar di kawasan itu, Jerman melonjak 0,7 persen dan Perancis meningkat sebesar 0,5 persen.
"Cara masih sangat panjang sebelum kita mencapai tujuan akhir pertumbuhan berkelanjutan yang memberikan lebih banyak pekerjaan," kata Komisaris Uni Eropa Urusan Ekonomi, Olli Rehn, seperti dilansir dari AFP, Rabu (14/8/2013).
Sebanyak 17 negara zona euro, rumah bagi sekitar 340 juta orang, tumbuh 0,3 persen dalam tiga bulan sampai Juni 2013, melampaui perkiraan analis 0,2 persen.
Sebaliknya pada kuartal pertama, perekonomian menyusut 0,3 persen, memperpanjang resesi - didefinisikan sebagai laporan negatif berturut-turut.
"Zona euro harus menjaga laju reformasi ekonomi, mendapatkan kembali kontrol atas gunung utang dan membangun pilar persatuan ekonomi serta moneter dengan tidak memberikan celah bagi bankir nakal yang tidak bertanggung jawab," tandas Rehn.
Kantor statistik Eropa, Eurostat menunjukkan sebanyak 17 negara zona euro membutuhkan waktu tujuh kuartal untuk kembali ke pertumbuhan 0,3 persen, disesuaikan secara musiman. Masing-masing ekonomi Spanyol turun 0,1 persen pada kuartal ini, sementara Italia dan Belanda susut 0,2 persen. Situasi tersebut ditebus Portugal yang membukukan ekspansi 1,1 persen, sebagai pertumbuhan tercepat di zona euro dalam tiga bulan sampai Juni.
Sementara pertumbuhan dua negara terbesar di kawasan itu, Jerman melonjak 0,7 persen dan Perancis meningkat sebesar 0,5 persen.
(dmd)