Penguatan IHSG terhambat kejatuhan Dow Jones

Kamis, 15 Agustus 2013 - 08:00 WIB
Penguatan IHSG terhambat kejatuhan Dow Jones
Penguatan IHSG terhambat kejatuhan Dow Jones
A A A
Sindonews.com - Penurunan terburuk yang terjadi pada perdagangan kemarin bakal menjadi faktor pendorong utama terhambatnya keinginan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk bangkit.

Padahal secara teknikal, IHSG diprediksi akan bergerak pada kisaran 4.665-4.733 dengan tren menguat.

"Pola two white soldiers terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish continuation," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Kamis (15/8/2013).

Wall Street turun dalam perdagangan Rabu, dimana Dow Jones membukukan kejatuhan sebesar 113,35 poin (0,73 persen) ditutup dilevel 15.337,66 disertai kenaikan The Vix sebesar 5,93 persen yang ditutup dilevel 13,04.

Kondisi tersebut merupakan suatu kejatuhan terburuk dalam satu hari perdagangan sejak akhir Juni seiring spekulasi investor The Fed yang mungkin akan memulai mengurangi ultra-loose kebijakan moneter.

Hal itu yang mendorong DJIA mencapai level tertinggi saat ini di bulan September, dimulai dalam jumlah yang kecil di tengah data U.S. producer prices bulan Juli flat, di bawah ekspektasi ekonom yang memperkirakan adanya kenaikan sebesar 0,3 persen.

Perkiraan akan dimulainya pengurangan program stimulus The Fed di bulan September dimulai dalam jumlah yang kecil, walaupun inflasi belum mencapai level 2 persen seperti yang dipersyaratkan awal.

"Dari situasi tersebut, saya mengartikan pesta telah usai, sehingga faktor tersebut yang mendorong Dow Jones turun sebesar 113,35 poin (0,73 persen)," pungkasnya.

Penurunan tersebut merupakan yang terburuk sejak 6 minggu terakhir, dimana akibat kejatuhan Dow tersebut sedikit menghambat perkiraan penguatan lanjutan IHSG dalam perdagangan Kamis ini di tengah ekspektasi pelaku pasar domestik Bank Indonesia belum akan menaikkan BI rate di bulan Agustus, yang kemarin (Rabu) faktor inilah menjadi pendorong kenaikan saham sektor perbankan dan properti.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5550 seconds (0.1#10.140)