IHSG tertolong BI Rate

Kamis, 15 Agustus 2013 - 19:00 WIB
IHSG tertolong BI Rate
IHSG tertolong BI Rate
A A A
Sindonews.com - Keputusan Bank Indonesia (BI) yang menetapkan suku bunga acuan BI (BI Rate) tetap berada pada level 6,5 persen dipandang sebagai katalis positif yang menahan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tengah merebaknya sejumlah sentimen negatif atas pelemahan beberapa indeks saham bursa-bursa regional.

"Langkah BI mempertahankan BI Rate di level 6,50 persen menjadi katalis positif bagi IHSG. Langkah mempertahankan BI Rate diambil guna menopang pertumbuhan ekonomi," ujar Riset Analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono kepada Sindonews, Kamis (15/8/2013).

Sentimen positif yang dibawa BI tersebut, dipandang Purwoko telah menyelamatkan IHSG dari jurang pelemahan yang lebih dalam, kendati masih tetap berada di zona merah.

"Menjelang penutupan perdagangan, pergerakan IHSG berangsur mulai menguat meski akhirnya tetap berada di area negatif," ujar dia.

Sebelumnya sempat muncul spekulasi BI akan kembali menaikkan BI Rate untuk kali ketiga berturut-turut menyusul inflasi Juli yang meroket ke level 8,6 persen secara yoy.

"Kami sendiri melihat inflasi tinggi yang terjadi Juli ini kemarin merupakan dampak dari kenaikan BBM (one shot) dan momentum puasa," tutupnya.

Perlu diketahui, IHSG hari ini mengalami koreksi setelah sebelumnya menguat dalam beberapa hari terakhir.

Melemahnya indeks dipicu oleh bursa regional yang melemah menyusul kekhawatiran the Fed akan mengurangi stimulus pada September seiring dengan ekonomi Eropa yang keluar dari resesi memberikan signal bahwa ekonomi global mengalami penguatan.

Ekonomi Uni Eropa mencatat pertumbuhan kuartal II/13 sebesar 0,3 persen (dibanding 0,2 persen konsensus), setelah pada kuartal I/13 sebesar -0,3 persen.

Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi Jerman 0,7 persen dan Perancis 0,5 persen setelah dua kuartal terakhir terjadi kontraksi. Bahkan negara Portugal yang mengalami resesi sejak 2011 juga tumbuh 1,1 persen.

Pengumuman terkait stimulus akan dilakukan pada meeting FOMC pada 17-18 September. Fed Bank of St. Louis President James Bullard mengatakan, bahwa perubahan kebijakan terkait stimulus hanya dengan perkiraan ekonomi akan terlalu ceroboh seperti yang dulu pernah terjadi.

FOMC cenderung terlalu optimis terhadap proyeksi ekonomi selama beberapa tahun terakhir.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6782 seconds (0.1#10.140)