Pefindo: Prospek ADMF stabil
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi prospek PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menjadi stabil dari positif.
"Prospek tersebut direvisi karena berakhirnya perjanjian jual beli saham antara anak perusahaan Temasek, Fullerton Finnacial Holdings Pte Ltd dan DBS Group atas rencana akuisisi saham Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) oleh DBS Group," kata Analis Pefindo Dyah Puspita Rini dalam keterangannya, Jumat (16/7/2013).
ADMF merupakan anak perusahaan BDMN, yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor. Adapun peringkat BDMN adalah idAA+ dengan prospek stabil.
Sementara itu, peringkat ADMF dan seluruh obligasi perusahaan yang belum jatuh tempo senilai total Rp10,5 triliun ditegaskan idAA+.
Menurut Dyah, peringkat tersebut mencerminkan sinergi yang sangat kuat dan hubungan saling menguntungkan antara ADMF dan BDMN, pangsa pasar perusahaan yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor, portofolio bisnis yang terdiversifikasi dan permodalan yang baik.
"Namun, peringkat itu dibatasi ketatnya persaingan dan regulasi yang makin ketat pada industri pembiayaan," ujarnya.
Pada akhir semester I tahun ini, ADMF memiliki 679 jaringan pelayanan bisnis, yang terdiri dari 186 kantor cabang, 359 kantor perwakilan, 111 kios dan 23 dealer outlet yang tersebar di kota-kota besar Indonesia.
Adapun, saham perseroan mayoritas atau mencapai 95 persen dimiliki BDMN, sekitar 0,4 persen oleh Asuransi Adira Dinamika dan sisanya 4,6 persen dipegang publik.
"Prospek tersebut direvisi karena berakhirnya perjanjian jual beli saham antara anak perusahaan Temasek, Fullerton Finnacial Holdings Pte Ltd dan DBS Group atas rencana akuisisi saham Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) oleh DBS Group," kata Analis Pefindo Dyah Puspita Rini dalam keterangannya, Jumat (16/7/2013).
ADMF merupakan anak perusahaan BDMN, yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor. Adapun peringkat BDMN adalah idAA+ dengan prospek stabil.
Sementara itu, peringkat ADMF dan seluruh obligasi perusahaan yang belum jatuh tempo senilai total Rp10,5 triliun ditegaskan idAA+.
Menurut Dyah, peringkat tersebut mencerminkan sinergi yang sangat kuat dan hubungan saling menguntungkan antara ADMF dan BDMN, pangsa pasar perusahaan yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor, portofolio bisnis yang terdiversifikasi dan permodalan yang baik.
"Namun, peringkat itu dibatasi ketatnya persaingan dan regulasi yang makin ketat pada industri pembiayaan," ujarnya.
Pada akhir semester I tahun ini, ADMF memiliki 679 jaringan pelayanan bisnis, yang terdiri dari 186 kantor cabang, 359 kantor perwakilan, 111 kios dan 23 dealer outlet yang tersebar di kota-kota besar Indonesia.
Adapun, saham perseroan mayoritas atau mencapai 95 persen dimiliki BDMN, sekitar 0,4 persen oleh Asuransi Adira Dinamika dan sisanya 4,6 persen dipegang publik.
(rna)