SBY klaim pertumbuhan ekonomi RI tertinggi pasca krisis 1998
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,9 persen sejak 2009 sampai 2013, Indonesia telah mencapai pertumbuhan rata-rata tertinggi sejak krisis ekonomi 1998 atau 15 tahun lalu.
"Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,9 persen per tahun, Inilah pertumbuhan ekonomi tertinggi, setelah kita mengalami krisis ekonomi lima belas tahun lalu," ujar SBY dalam pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2014 di gedung MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Presiden pun merasa bersyukur dalam empat tahun masa kepemimpinannya yang kedua telah banyak hasil pembangunan ekonomi yang dapat dinikmati masyarakat.
"Sebagai contoh, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tercatat sebesar USD645 miliar pada 2004. Saat ini telah mencapai lebih dari USD1,1 triliun," paparnya.
Bahkan, lanjut dia, selama 2012 hingga 2013 Indonesia menjadi negara kedua di G20 setelah China yang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat.
"Tingkat kemiskinan juga berhasil diturunkan dari 16,66 persen atau 37,2 juta orang pada 2004, menjadi 11,37 persen atau 28,07 juta orang pada Maret 2013," jelasnya.
Namun, SBY juga menuturkan, bahwa angka-angka tersebut bukanlah tujuan utama dari pekerjaan pemerintah selama ini. "Tentu kemajuan ini belum sempurna dan masih bisa kita tingkatkan lagi," pungkas dia.
"Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,9 persen per tahun, Inilah pertumbuhan ekonomi tertinggi, setelah kita mengalami krisis ekonomi lima belas tahun lalu," ujar SBY dalam pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2014 di gedung MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Presiden pun merasa bersyukur dalam empat tahun masa kepemimpinannya yang kedua telah banyak hasil pembangunan ekonomi yang dapat dinikmati masyarakat.
"Sebagai contoh, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tercatat sebesar USD645 miliar pada 2004. Saat ini telah mencapai lebih dari USD1,1 triliun," paparnya.
Bahkan, lanjut dia, selama 2012 hingga 2013 Indonesia menjadi negara kedua di G20 setelah China yang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat.
"Tingkat kemiskinan juga berhasil diturunkan dari 16,66 persen atau 37,2 juta orang pada 2004, menjadi 11,37 persen atau 28,07 juta orang pada Maret 2013," jelasnya.
Namun, SBY juga menuturkan, bahwa angka-angka tersebut bukanlah tujuan utama dari pekerjaan pemerintah selama ini. "Tentu kemajuan ini belum sempurna dan masih bisa kita tingkatkan lagi," pungkas dia.
(izz)