Harga emas global diperkirakan akan naik 4-5 pekan

Sindonews.com - JPMorgan Chase & Co menyatakan, permintaan di India dan kekhawatiran tenaga kerja (tambang) di Afrika Selatan dapat meningkatkan harga emas dalam 4-5 pekan ke depan.

Futures telah jatuh 18 persen tahun ini karena beberapa investor kehilangan kepercayaan terhadap logam mulia sebagai penyimpan nilai. Holdings di ETPS emas turun 26 persen dalam hit tahunan, menyeka USD55,5 miliar dari nilai aset.

Pada kuartal terakhir, miliarder John Paulson memotong kepemilikannya di SPDR Gold Trust, bullion terbesar ETP sebanyak 53 persen.

Perak berjangka untuk pengiriman Desember naik 1,7 persen menjadi USD23,372 per ounce di New York, keuntungan 15 persen pekan ini, terbesar sejak September 2008. Harga menyentuh USD23,445 setelah bertahan sejak 15 Mei.

Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Oktober turun 0,3 persen menjadi USD1,527.60 per ounce. Di mana harga telah turun 1 persen tahun ini.

Palladium berjangka untuk pengiriman September naik 0,8 persen menjadi USD763,05 per ounce, memperpanjang keuntungan tahun ini menjadi 8,5 persen.

Seperti diketahui, harga emas naik ke level tertinggi dalam hampir dua bulan dan perak ditutup reli mingguan, terbesar sejak 2008. Hal ini menjadi tanda bahwa permintaan fisik pada logam mulia sedang tinggi.

Pembelian emas dan perak naik karena harga rendah, menarik konsumen setelah kedua logam jatuh ke pasar bear pada April. Emas telah rebound 16 persen sejak mencapai harga termurah dalam 34 bulan, pada Juni lalu. Sementara perak kemarin memasuki pasar bull, menetap 24 persen di atas bear-market yang rendah.