Petani diminta sisihkan 20% hasil panen untuk bibit
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng) mengaku telah meminta petani bawang merah agar menyisihkan hasil panennya sebesar 20 persen untuk dijadikan bibit.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Brebes, Budiharso mengatakan, persoalan bibit bawang yang langka ini berseberangan dengan kebiasaan petani bawang di Brebes.
Menurutnya, petani bawang sejak dulu sampai sekarang selalu menyediakan bibitnya sendiri. "Itu kebiasaan petani daerah Brebes," kata dia di Brebes, Jumat (23/8/2013).
Mendengar petani bawang merah di Brebes kesulitan bawang, Budiharso mengaku heran. Dia menduga hal itu terjadi karena petani bawang menjual seluruh hasil panen tanpa menyisihkan sebagian hasil untuk bibit. "Lain kali jangan terpengaruh bawang konsumsi harganya mahal," ujarnya.
Karena itu, pemerintah meminta agar petani bawang di daerah tersebut selalu menyisihkan hasil panennya untuk dijadikan bibit. "Sediakan hasil panen 20 persen untuk bibit," tegasnya.
Adanya petani bawang merah yang kesulitan bibit dan minta pemerintah menyediakan bibit, Budiharso berpendapat, dari pengalaman yang ada bibit yang disediakan cenderung tidak cocok dengan kondisi tanah petani bersangkutan.
"Banyak bibit yang tidak cocok dengan tanah masing-masing. Akan lebih baik jika bibit memang dari hasil panen petani. Lebih cocok dengan tanahnya," terang dia.
Karena itu, pihaknya meminta petani untuk mengantisipasi penyediaan bibi pada musim tanam mendatang yang jatuh pada Oktober-November 2013. "Pada Agustus-September, diperkirakan hasil panen melimpah. Jangan lupa untuk menyisihkan hasil panen untuk bibit," pungkas Budiharso.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Brebes, Budiharso mengatakan, persoalan bibit bawang yang langka ini berseberangan dengan kebiasaan petani bawang di Brebes.
Menurutnya, petani bawang sejak dulu sampai sekarang selalu menyediakan bibitnya sendiri. "Itu kebiasaan petani daerah Brebes," kata dia di Brebes, Jumat (23/8/2013).
Mendengar petani bawang merah di Brebes kesulitan bawang, Budiharso mengaku heran. Dia menduga hal itu terjadi karena petani bawang menjual seluruh hasil panen tanpa menyisihkan sebagian hasil untuk bibit. "Lain kali jangan terpengaruh bawang konsumsi harganya mahal," ujarnya.
Karena itu, pemerintah meminta agar petani bawang di daerah tersebut selalu menyisihkan hasil panennya untuk dijadikan bibit. "Sediakan hasil panen 20 persen untuk bibit," tegasnya.
Adanya petani bawang merah yang kesulitan bibit dan minta pemerintah menyediakan bibit, Budiharso berpendapat, dari pengalaman yang ada bibit yang disediakan cenderung tidak cocok dengan kondisi tanah petani bersangkutan.
"Banyak bibit yang tidak cocok dengan tanah masing-masing. Akan lebih baik jika bibit memang dari hasil panen petani. Lebih cocok dengan tanahnya," terang dia.
Karena itu, pihaknya meminta petani untuk mengantisipasi penyediaan bibi pada musim tanam mendatang yang jatuh pada Oktober-November 2013. "Pada Agustus-September, diperkirakan hasil panen melimpah. Jangan lupa untuk menyisihkan hasil panen untuk bibit," pungkas Budiharso.
(izz)