Kedelai kurang dilirik petani

Senin, 26 Agustus 2013 - 17:55 WIB
Kedelai kurang dilirik petani
Kedelai kurang dilirik petani
A A A
Sindonews.com - Kendati harga kedelai impor terus mengalami kenaikan, namun harga kedelai di dalam negeri kurang menarik minat petani untuk menanam komoditas tersebut.

Kepala Bidang Produksi Pangan Dinas Pertanian Jawa Barat (Jabar), Uneef Primadi mengakui, minimnya produksi kedelai di Jabar terjadi karena petani lebih memilih menanam padi dan jagung.

Petani masih kurang tertarik menanam kedelai karena harga jualnya masih lebih rendah dibandingkan tanaman pangan lainnya seperti padi dan jagung. Akibatnya, produksi kedelai terus merosot.

Selain itu, lanjut dia, kedelai tergolong tanaman yang rentan diserang hama dan penyakit. Hama yang biasa menyerang diantaranya lalat, ulat, jengkal. Persoalan tersebut menyebabkan petani enggan menanam komoditas tersebut.

"Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu segera merealisasikan harga pokok pembelian (HPP) kedelai. Dengan begitu, ada jaminan atas harga kedelai," imbuhnya.

Menurutnya, pemerintah sebenarnya telah menerbitkan harga jual pemerintah (HJP) untuk kedelai sebesar Rp7.450 per kilogram (kg), dan harga beli petani (HBP) untuk kedelai sebesar Rp7 ribu per kg. Aturan itu diterbitkan pada 13 Juni 2013.

Pada dasarnya, komoditas kedelai memiliki prospek pasar yang cukup potensial. Kedelai dipakai sebagai bahan baku tahu dan tempe. Kedua makanan tersebut adalah makanan yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Indonesia.

"Di Jabar, kedelai cocok di tanam di Garut, Sukabumi, Cianjur, dan Majalengka," pungkas Uneef.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6511 seconds (0.1#10.140)