Buruh berharap PHK karyawan jalan terakhir
A
A
A
Sindonews.com - Naiknya harga produk impor, membuat buruh di Depok menghadapi ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Depok memprediksi hal itu bisa terjadi jika rupiah terus melemah atas dolar Amerika Serikat di atas level Rp10 ribu.
Menanggapi hal itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Depok, Sugino menyatakan bahwa turunnya nilai rupiah terhadap dolar berdampak terhadap ongkos produksi. Terutama pabrik yang menggunakan bahan baku impor.
"Saat ini belum terasa. Tetapi jika barang baru sudah masuk maka perusahaan akan berat. Tentunya perusahaan harus melakukan efisiensi," paparnya kepada wartawan di Depok, Senin (26/8/2013).
Sugino meminta kepada perusahaan bahwa PHK massal merupakan jalan terakhir dalam mengatasi lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Ia mendorong perusahaan untuk menghemat biaya produksi.
"Jika mau melakukan PHK tentunya ada beberapa tahapan atau aturan yang harus ditempuh. Perusahaan harus memprioritaskan mana yang harus dihemat," tandasnya.
Di Depok, banyak perusahaan yang menggunakan bahan baku impor, dan berdampak langsung pada melemahnya nilai rupiah. Di antaranya perusahaan farmasi, perusahaan daging olahan, dan suku cadang kendaraan.
Menanggapi hal itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Depok, Sugino menyatakan bahwa turunnya nilai rupiah terhadap dolar berdampak terhadap ongkos produksi. Terutama pabrik yang menggunakan bahan baku impor.
"Saat ini belum terasa. Tetapi jika barang baru sudah masuk maka perusahaan akan berat. Tentunya perusahaan harus melakukan efisiensi," paparnya kepada wartawan di Depok, Senin (26/8/2013).
Sugino meminta kepada perusahaan bahwa PHK massal merupakan jalan terakhir dalam mengatasi lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Ia mendorong perusahaan untuk menghemat biaya produksi.
"Jika mau melakukan PHK tentunya ada beberapa tahapan atau aturan yang harus ditempuh. Perusahaan harus memprioritaskan mana yang harus dihemat," tandasnya.
Di Depok, banyak perusahaan yang menggunakan bahan baku impor, dan berdampak langsung pada melemahnya nilai rupiah. Di antaranya perusahaan farmasi, perusahaan daging olahan, dan suku cadang kendaraan.
(gpr)