Produsen tahu di Depok naikkan harga sejak Lebaran

Selasa, 27 Agustus 2013 - 15:38 WIB
Produsen tahu di Depok naikkan harga sejak Lebaran
Produsen tahu di Depok naikkan harga sejak Lebaran
A A A
Sindonews.com - Para produsen tahu di Depok semakin mengeluhkan tingginya harga kedelai impor, akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Para produsen kini membeli kedelai dengan harga Rp9 ribu hingga Rp9.200 per kilogram (kg). Selain harga kedelai yang makin melejit, daya beli masyarakat juga mulai menurun. Masyarakat memprotes kenaikan harga tahu untuk menutupi biaya produksi.

"Di pasaran juga lakunya kurang, karena harganya dinaikkan, pembeli biasa membeli Rp3 ribu dapat 10 biji, sekarang harus Rp3.500. Mungkin kalau kedelai tembus Rp10 ribu per kg, harga tahu bisa sampai Rp4 ribu, baik tahu putih atau cokelat. Harga kedelai naik setiap hari," ujar produsen tahu di Pancoran Mas, Depok, Siti Kulsum, Selasa (27/8/2013).

Siti menuturkan, setiap lima hari sekali dia membeli kedelai di Pasar Jatinegara sebanyak 2,5 ton kedelai. Setiap hari, pihaknya memerlukan kedelai lima kuintal per hari.

"Kami inginnya pemerintah melakukan upaya biar harga kedelai stabil, jangan naik terus, dari Ramadan harganya sudah mulai naik, tapi enggak banyak. Sejak Lebaran yang paling parah, kami sudah naikkan harga sejak Lebaran," tuturnya.

Padahal, kata Siti, kualitas kedelai lokal lebih bagus ketimbang kedelai impor. Namun sayangnya, stok kedelai lokal sulit didapat.

"Kedelai lokal, kalau ada bisa kami pakai. Tetapi enggak ada, susah barangnya. Pernah dulu pakai kedelai lokal, lebih enak, gurih, lebih bagus hasilnya. Selain naikan harga, kami juga memperkecil ukuran tahu," ungkapnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7614 seconds (0.1#10.140)