Proyek BRT Sulsel akan bangun 3 koridor

Rabu, 28 Agustus 2013 - 20:24 WIB
Proyek BRT Sulsel akan bangun 3 koridor
Proyek BRT Sulsel akan bangun 3 koridor
A A A
Sindonews.com - Dinas perhubungan komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sulsel memastikan tiga koridor angkutan massal Bus Rapit Trans (BRT) atau yang lebih dikenal dengan busway sudah terbangun pada 2014 mendatang.

Kepala Dishubkominfo Sulsel, Masykur A Sulthan mengatakan, pemerintah pusat telah menganggarakan Rp280 miliar untuk delapan proyek koridor BRT di seluruh Indonesia. Untuk Sulsel sendiri dianggarkan Rp37 miliar. Tiga koridor BRT tersebut akan menjadi penghubung Maros-Makassar-Takalar.

Khusus untuk koridor dua yang menghubungkan antara Mal GTC menuju Mal Panakukang, lanjut dia, akan diujicobakan tahun ini. Koridor dua tersebut telah dianggarkan Rp2,5 miliar. Sementara dana Rp37 miliar akan digunakan untuk membangun dua koridor lainnya yakni koridor lima dan koridor delapan.

“Awalnya memang satu koridor yang akan diujicobakan, namun setelah melalui rapat dengan Dirjen Perhubungan Darat makanya diputuskan menambah dua koridor untuk percobaan tahun depan untuk melihat respon masyarakat,” ungkap Masykur kepada wartawan, Rabu (28/8/2013).

Untuk koridor lima akan dibangun terminal di depan bandara lama maros untuk mengalihkan semua mobil dari arah selatan ke Kota Makassar. Sementara koridor delapan akan dibangun di Boddia Takalar untuk mengalihkan semua kendaraan dari arah utara.

Koridor-koridor ini diperkirakan akan melalui by pass Mamminsata yang sudah direncanakan oleh Pemprov Sulsel. Tidak hanya itu, koridor ini juga nantinya akan terkoneksi dengan angkutan umum yang lebih lebih kecil seperti pete-pete. Sehingga jika terealisasi maka Dishubkominfo Sulsel akan langsung melakukan pengaturan kembali trayek angkutan umum.

“1 September mendatang perwakilan dari Perum Damri akan turun melakukan tinjauan teknis untuk jalur BRT Trans Mamminasata ini. Dan akan ada 10 bus percontohan, 5 bus dari Ditjen perhubungan darat dan 5 dari Perum Damri," ucapnya.

Terpisah, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sulsel, Lambang Basri mengungkapkan, jika pengerjaan koridor angkutan busway harus memperhatikan beberapa hal seperti matangnya perencanaan. Sehingga kehadiran busway justru tidak menjadi biang kemacetan baru.

"Tentunya ini harus diatur dengan baik, tidak boleh jalur busway berhimpitan atau bercampur dengan angkutan umum lainnya karena akan saling berebutan," papar Lambang.

Lambang berharap dengan hadirnya angkutan massal ini, busway bisa menjadi ikon transportasi di Sulsel dan dapat memberikan kenyamanan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4693 seconds (0.1#10.140)